Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dipaksa Menikah oleh Orangtua? Ini 5 Cara Santai Menghadapinya 

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/RODNAE Productions)

Memaksa bukanlah suatu hal baik. Tapi, kalau paksaan itu datang dari orangtua bagaimana? Pernyataan mereka seperti, “Kamu mau sendiri sampai kapan? Ayo, segera menikah”. Jika itu diucapkan setiap hari pasti membuat kamu stres dan menambah beban pikiran.

Nah, supaya hari-harimu bahagia, gak stres dan hubungan dengan orangtua baik-baik saja. Coba lakukan lima cara santai ini dalam menghadapi orangtua saat kamu dipaksa untuk menikah. Yuk, simak caranya ya.

1.Menganggap permintaan menikah dari orangtua sebagai tanda kasih sayang

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Elina Fairytale)

Mungkin kamu mempunyai alasan tersendiri mengapa sampai saat ini belum menikah. Namun, sering kali orangtua gak memperdulikan hal itu. Jadi, saat mereka memaksamu menikah, anggap saja itu adalah tanda mereka perhatian dan sayang ke kamu.

Ini gak akan membuatmu stres dan menambah beban, malah akan menambah rasa sayang kamu ke orangtua. Tetaplah santai dan tersenyum, ya, saat menanggapi.

2.Gak usah terlalu ditanggapi dengan serius

ilustrasi bercanda (pexels.com/Elina Fairytale)

Sekali atau dua kali kamu boleh tanggapi dengan serius. Tentu kamu harus menjelaskan alasannya dengan baik, ya. Berikan penjelasan ke orangtua, pasti mereka akan memahami.

Akan tetapi, kalau orangtuamu terus menerus memaksa kamu untuk menikah. Sementara kamu belum siap juga. Jangan emosi dulu, ya, gak perlu terlalu dianggap serius. Ini akan lebih baik daripada kamu menanggapi dengan rasa kesal malah akan menyakiti mereka.

3.Tanggapi dengan humor

ilustrasi tertawa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ya namanya orangtua, mungkin mereka khawatir kalau anaknya terlalu asyik bekerja hingga lupa untuk menikah. Meskipun, bukan itu alasan sebenarnya mengapa kamu belum menikah. Tetap santai dan nikmati saja.

Saat orangtua masih memaksa kamu untuk menikah. Tanggapi saja dengan humor. Itu akan membuat kamu dan orangtua semakin akrab. Misalnya, “Sebenarnya aku juga bingung, jodohku mencari aku juga atau gak. Karena selama ini gak pernah bertemu”. Bisa ya?

4.Minta dibelikan rumah dan lain-lain

ilustrasi perempuan memegang kartu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara ini juga termasuk santai karena gak bermaksud merepotkan orang tua. Tapi, lebih ke ngeles. Saat orang tua memaksamu untuk menikah, kamu ajukan saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh mereka.

Kamu juga bisa menanggapi seperti ini, “Oke, aku akan menikah tapi belikan aku rumah, kendaraan, tanah, tabungan, dan yang lainnya. Karena sekarang aku sedang mempersiapkan itu". Sambil tertawa, ya, ketika menjawab dan pasti orang tua gak akan memaksamu lagi.

5. Tetap santai dan jawab saja "Iya, Iya, Iya"

ilustrasi tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat semua cara sudah kamu lakukan, tapi orang tua masih juga memaksa kamu untuk menikah. Jawab saja dengan santai “Iya, iya, iya”.

Iya saja dulu. Nanti juga lama-lama bosan sendiri dan gak akan memaksamu lagi. Tenang, awal-awal memang akan membuat kesal orang tua. Tapi, nanti juga akan terbiasa.

Sadarilah bahwa maksud orang tua memaksa atau menuntut kamu untuk segera menikah itu pasti baik. Mungkin ingin menemanimu ke jenjang pernikahan mumpung masih sehat atau ingin menimang cucu dari kamu. Namun, caranya memang sering kali seperti memaksa sehingga membuatmu stres.

Keputusan ada di tangan kamu. Kamu mempunyai kendali penuh atas hidupmu. Pastikan yang terbaik untukmu, ya. Hadapi tuntutan dari orangtua dengan santai, agar hubungan baik tetap terjaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us