Ilustrasi pola asuh (pexels.com/Tatiana Syrikova)
Mengutip laman Parent Map, psikolog anak Karen Pavlidis, Ph.D. menjelaskan sebelum kamu mengajukan permintaan kepada anak, pastikan bahwa kamu berada dalam jangkauan mereka. Mengapa? Karena dengan jarak yang dekat, kamu akan lebih mudah mendapatkan perhatian anak dan menindaklanjuti permintaan kamu. Berikut ini beberapa tips dari Karen yang bisa kamu coba.
- Gunakan kalimat perintah, bukan pertanyaan. Hindari juga jebakan menjelaskan diri sendiri atau berdebat serta berikan alasan sebelum memberikan perintah. Misalnya, "Kita harus berangkat lima menit lagi, jadi sekarang saatnya memakai sepatumu."
- Gunakan nama anak saat memberikan perintah. Misalnya, "Carlos, tolong bawa piringmu ke wastafel."
- Bersikaplah spesifik dan hindari perintah berantai. Jadi, berikan perintah kamu untuk satu tugas dalam satu waktu. Misalnya, dari pada "Bereskan mainan ini," cobalah "Taruh kembali mainanmu pada tempatnya."
- Kurangi jumlah perintah dan permintaan kepada anak. Pertimbangkan apa yang ingin kamu prioritaskan. Pasalnya, perintah yang terlalu banyak justru membuat anak abai.
- Gunakan perintah untuk 'memulai', bukan perintah berhenti. Misalnya saat anak bermain bola di dalam rumah, daripada mengatakan "hentikan" lebih baik "Taruh bola itu di garasi" atau "Tempat main bola di luar." Atau kamu bisa berimprovisasi, "Tolong bantu mama mengecek tisu di toilet." Mungkin ini akan membuatnya bingung, tapi anak bisa tetap melakukannya dan menjawab "Tisunya masih ada".
- Memberi isyarat kepada anak. Misalnya, "Amanda, aku akan memintamu melakukan sesuatu dan aku ingin kamu mendengarkan dengan baik pada permintaan pertama!" Lalu ketika kamu memberikan perintah, penting untuk tidak meninggikan suara, tetapi tidak apa-apa jika mengubah sedikit nada suara kamu.
- Pujilah kepatuhan, bahkan jika anak bersikap kasar. Jika anak berteriak ketika diperintah tapi pada akhinya dia tetap menjalankan perintahmu, berilah dia pujian. Ini menunjukkan rasa menghargai dan menunjukkan sikap positif pada anak.
- Bedakan perintah dan pertanyaan. Alasan untuk membedakan antara pertanyaan dan perintah adalah karena anak akan belajar bahwa perintah menandakan bahwa kamu serius. Tetaplah berada di dekat anak dan tatap matanya saat memberi perintah serta katakan perintahmu dengan lembut tanpa intimidasi.
Itulah tadi berbagai contoh kalimat perintah anak kecil yang bisa orangtua terapkan. Tentunya setiap anak punya karakter yang berbeda-beda. Jadi, cara memperlakukannya pun juga disesuaikan. Semoga artikel ini bisa membantu, ya.