Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi siswa kompak (pexels.com/kampus)
ilustrasi siswa kompak (pexels.com/kampus)

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bukan cuma jadi cara anak mengisi waktu luang, tapi juga membantu mereka berkembang secara sosial maupun emosional. Lewat aktivitas ini, anak bisa menemukan minat baru, melatih disiplin, sekaligus membangun rasa percaya diri.

Nah, biar gak bingung, berikut beberapa pilihan ekstrakurikuler seru dan bermanfaat yang bisa diikuti anak hingga remaja nanti. Yuk, langsung scroll!

1. Olahraga tim

ilustrasi anak-anak bermain di lapangan (pexels.com/goumbik)

Bergabung dengan olahraga tim seperti sepak bola, basket, atau voli bisa membantu anak belajar soal kerja sama. Mereka akan memahami bagaimana berkomunikasi dengan baik, menghargai perbedaan, dan saling mendukung dalam situasi menang maupun kalah. Selain itu, olahraga tim juga melatih daya tahan tubuh sekaligus menjaga kesehatan fisik anak.

Olahraga tim bukan hanya tentang mencetak skor, tapi juga membangun ikatan dengan teman sebaya. Anak akan merasakan serunya menjadi bagian dari sebuah tim yang punya tujuan bersama. Hal ini bisa membentuk kepribadian yang tangguh dan lebih siap menghadapi tantangan hidup ke depannya.

2. Kegiatan seni

ilustrasi anak-anak melukis (pexels.com/artempodrez)

Ekstrakurikuler seni seperti melukis, menari, musik, atau teater memberi ruang anak untuk mengekspresikan diri. Lewat seni, mereka belajar mengelola emosi sekaligus menumbuhkan kreativitas. Bahkan, anak juga bisa menemukan bakat terpendam yang sebelumnya tidak mereka sadari.

“Anak-anak yang rutin terlibat dalam kegiatan seni biasanya lebih terampil dalam memecahkan masalah,” ujar Susan Magsamen, pendiri International Arts + Mind Lab di Johns Hopkins University School of Medicine, dilansir CNBC. “Melalui seni, mereka menguatkan kemampuan otak bagian depan, termasuk fungsi eksekutif dan daya ingat. Selain itu, mereka juga lebih baik dalam mengendalikan emosi,” tambahnya.

Selain menambah keterampilan, seni juga memberi rasa pencapaian pribadi yang bikin anak semakin percaya diri. Proses berkarya membuat mereka terbiasa menghargai usaha, bukan hanya hasil. Pengalaman ini bisa terus dibawa hingga remaja, bahkan menjadi jalan karier di masa depan.

3. Klub sains dan teknologi

ilustrasi anak bereksperimen (pexels.com/martproduction)

Buat anak yang suka bereksperimen, klub sains atau teknologi bisa jadi pilihan tepat. Di sini mereka bisa belajar berpikir kritis, memecahkan masalah, hingga berinovasi dengan ide-ide baru. Dunia sains dan teknologi yang luas juga memberi kesempatan anak untuk mengeksplorasi hal-hal menarik dengan cara seru.

Lewat kegiatan ini, anak bisa membangun rasa ingin tahu yang besar sekaligus mengasah logika. Mereka juga akan belajar bekerja dalam tim saat membuat proyek, sehingga tetap ada nilai kolaborasi di dalamnya. Dengan bekal ini, anak bisa lebih percaya diri menghadapi perkembangan zaman yang serba digital.

“Di era perubahan yang begitu cepat ini, kita harus mencoba berbagai cara dan mencari tahu mana yang paling efektif,” kata Marc Prensky, seorang pakar Pendidikan dan penulis, dilansir BBC. “Kita sedang berada di awal era baru yang dipenuhi imajinasi, kreativitas, inovasi, dan kecerdasan digital. Pendidikan masa depan harus kita ciptakan sendiri, karena modelnya belum ada di mana pun saat ini,” tambahnya.

4. Organisasi kepemimpinan

ilustrasi anak pramuka (unsplash.com/the_hafidz)

Mengikuti OSIS, pramuka, atau klub kepemimpinan bisa jadi pengalaman berharga bagi anak. Dari sini, mereka belajar soal tanggung jawab, pengambilan keputusan, hingga cara mengatur sebuah kegiatan. Selain itu, anak juga akan terbiasa tampil di depan orang banyak dengan penuh percaya diri.

Kepemimpinan bukan hanya soal memimpin orang lain, tapi juga bagaimana mengatur diri sendiri. Anak yang aktif di organisasi biasanya tumbuh lebih disiplin dan terlatih dalam mengatur waktu. Ini bisa jadi bekal penting untuk masa remaja hingga dewasa kelak.

5. Kegiatan relawan

ilustrasi sukarelawan membersihkan pantai (pexels.com/ronlach)

Mengajak anak ikut kegiatan relawan seperti bakti sosial atau program lingkungan bisa menumbuhkan rasa empati. Anak belajar bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari menerima, tapi juga memberi. Dari sini, mereka akan terbiasa peduli dengan orang lain sejak dini.

Kegiatan relawan juga membantu anak memahami nilai kebersamaan dan solidaritas. Mereka bisa melihat langsung bagaimana tindakan kecil membawa dampak besar bagi orang lain. Ini pengalaman berharga yang akan memperkaya hati dan membentuk pribadi yang lebih bijaksana.

“Kegiatan relawan dalam kelompok membantu seseorang mengasah kemampuan kepemimpinan alaminya. Untuk anak-anak, ikut relawan di luar kelas membuat mereka lebih leluasa menemukan suara kepemimpinan sendiri, tanpa terlalu terpengaruh perbedaan usia, stereotip gender, atau hierarki sosial,” kata Karin Hurt, seorang pakar kepemimpinan, dilansir The International School of MInnesota.

6. Klub bahasa dan debat

Mengikuti klub bahasa atau debat bikin anak lebih jago dalam berkomunikasi. Mereka akan belajar menyampaikan pendapat dengan jelas, mendengarkan lawan bicara, dan menghargai perbedaan ide. Aktivitas ini juga melatih rasa percaya diri di depan umum.

Debat bukan soal siapa yang menang, tapi bagaimana menyusun argumen dengan logis dan terstruktur. Anak juga belajar mengendalikan emosi saat berbeda pendapat dengan orang lain. Keterampilan ini tentu akan sangat berguna, baik di sekolah maupun saat mereka dewasa nanti.

7. Kegiatan outdoor

ilustrasi anak sedang camping sambil membaca buku (pexels.com/kampus)

Ekstrakurikuler di alam terbuka seperti hiking, berkemah, atau panjat tebing bisa jadi pengalaman seru untuk anak. Kegiatan ini bukan hanya bikin mereka lebih sehat, tapi juga melatih keberanian dan kemandirian. Anak akan belajar menghadapi tantangan alam dengan penuh semangat.

Selain itu, aktivitas outdoor memberi kesempatan anak menjauh sejenak dari gadget dan dunia digital. Mereka bisa merasakan langsung indahnya alam sekaligus belajar menjaga lingkungan. Pengalaman ini akan menumbuhkan rasa cinta pada alam yang bisa bertahan hingga dewasa.

Setiap kegiatan ekstrakurikuler punya manfaat besar untuk tumbuh kembang anak baik secara fisik, sosial, maupun emosional. Yang terpenting, biarkan anak mencoba berbagai aktivitas sampai mereka menemukan yang paling cocok. Dengan begitu, masa kecil hingga remaja mereka akan terisi dengan pengalaman berharga yang membentuk kepribadian positif di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team