ilustrasi anak-anak melukis (pexels.com/artempodrez)
Ekstrakurikuler seni seperti melukis, menari, musik, atau teater memberi ruang anak untuk mengekspresikan diri. Lewat seni, mereka belajar mengelola emosi sekaligus menumbuhkan kreativitas. Bahkan, anak juga bisa menemukan bakat terpendam yang sebelumnya tidak mereka sadari.
“Anak-anak yang rutin terlibat dalam kegiatan seni biasanya lebih terampil dalam memecahkan masalah,” ujar Susan Magsamen, pendiri International Arts + Mind Lab di Johns Hopkins University School of Medicine, dilansir CNBC. “Melalui seni, mereka menguatkan kemampuan otak bagian depan, termasuk fungsi eksekutif dan daya ingat. Selain itu, mereka juga lebih baik dalam mengendalikan emosi,” tambahnya.
Selain menambah keterampilan, seni juga memberi rasa pencapaian pribadi yang bikin anak semakin percaya diri. Proses berkarya membuat mereka terbiasa menghargai usaha, bukan hanya hasil. Pengalaman ini bisa terus dibawa hingga remaja, bahkan menjadi jalan karier di masa depan.