5 Alasan Seseorang Memilih Memutuskan Hubungan dengan Keluarga Sendiri

Ada yang disebabkan oleh trauma

Bagi kebanyakan orang, keluarga merupakan rumah atau tempat berlindung. Saat sedang dilanda musibah, tentu orang yang pertama kita datangi pasti keluarga. Mereka merupakan orang terdekat yang sudah menjadi bagian dari hidup kita. Tetapi nyatanya tidak semua orang memiliki sosok keluarga yang ideal.

Terdapat orang-orang yang kurang beruntung karena memiliki keluarga yang toxic. Apabila seharusnya keluarga selalu bersikap suportif, beberapa malah yang menjadi alasan seseorang menjadi mudah menyerah. Hal ini yang membuat tidak sedikit orang yang memilih untuk memutus hubungan dengan keluarganya saat beranjak dewasa dengan alasan berikut ini.

1. Lelah berada di situasi yang toxic 

5 Alasan Seseorang Memilih Memutuskan Hubungan dengan Keluarga Sendiriilustrasi orang bersedih (pexels.com/Masha Raymes)

Tidak ada keluarga yang sempurna. Terkadang beberapa dari mereka memiliki karakteristik yang membuat orang lain kurang nyaman. Misalnya mertua yang terlalu ikut campur atau saudara yang doyan meminjam uang. Menghadapi situasi seperti ini lama-kelamaan pasti akan menguras tenaga maupun mental.

Sekali dua kali mungkin kamu masih bisa menoleransinya tetapi kebiasaan toxic mereka malahan semakin hari semakin bertambah. Hal ini yang membuat seseorang dapat tiba-tiba memutuskan hubungan dengan keluarganya. Tidak sedikit yang berusaha untuk sebisa mungkin menghindari berinteraksi dengan anggota keluarga yang toxic.

2. Sedang dikecewakan oleh keluarga sendiri 

5 Alasan Seseorang Memilih Memutuskan Hubungan dengan Keluarga Sendiriilustrasi orang menangis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat sedang kecewa, marah, atau dikhianati oleh seseorang, kemungkinan besar kita ingin memutus hubungan dengan orang tersebut. Hal ini juga berlaku pada mereka yang kamu anggap keluarga sendiri. Tidak sedikit orangtua yang enggan bertemu anaknya karena telah dikecewakan. Biasanya membutuhkan waktu yang lama bagi kedua pihak untuk kembali dekat.

Tidak mudah untuk memaafkan orang yang telah mengecewakan kita, tidak terkecuali keluarga sendiri. Hal seperti ini paling sering ditemui ketika orangtua menaruh ekspektasi tinggi pada anaknya, sedang sang anak lebih memilih untuk mengikuti kata hatinya. Contohnya ketika orangtua kecewa karena anaknya tidak menikah dengan sosok yang diharapkan.

Baca Juga: 5 Sifat Mertua yang Bikin Menantu Merasa Risih, Suka Ikut Campur?

3. Tidak ingin dibayangi oleh trauma masa lalu 

dm-player
5 Alasan Seseorang Memilih Memutuskan Hubungan dengan Keluarga Sendiriilustrasi seorang perempuan (pexels.com/cottonbro)

Kekerasan dalam keluarga cukup marak terjadi. Tidak semua orang memiliki keluarga yang harmonis. Terutama mereka yang terlahir dari keluarga broken home. Ada juga orang yang semasa kecilnya sering mengalami kekerasan. Ketika beranjak dewasa pun akhirnya memilih untuk mengubur trauma masa lalunya dengan tidak berhubungan dengan keluarganya.

Mereka yang tidak pernah merasakan kasih sayang orangtua juga biasanya tumbuh dengan perasaan membenci keluarganya. Alhasil, mereka tidak segan untuk memutus hubungan dengan keluarga ketika mampu hidup mandiri. Bertemu dengan keluarga yang pernah menciptakan trauma malah membuat mereka tidak dapat hidup tenang.

4. Sedang bermasalah secara finansial 

5 Alasan Seseorang Memilih Memutuskan Hubungan dengan Keluarga Sendiriilustrasi orang bermasalah finansial (pexels.com/JC Siller)

Beberapa dari kita merasa segan bergantung dengan kekayaan orangtua. Apalagi jika kamu sudah dalam posisi yang seharusnya bisa menghasilkan uang sendiri. Sedari kecil terus dibiayai orangtua namun ketika sudah dewasa pun masih merepotkan mereka. Pemikiran seperti ini membuat orang sungkan untuk bertemu keluarganya.

Walau uang tidak dapat membeli kebahagiaan, tetapi kebahagiaan terkadang membutuhkan uang. Masalah ini juga dapat terjadi pada seorang ayah yang meninggalkan keluarganya karena tidak mampu secara finansial. Tidak sedikit kepala rumah tangga malu atau enggan bertemu anaknya karena sulitnya mencari pekerjaan.

5. Terjadi kesalahpahaman yang menimbulkan konflik 

5 Alasan Seseorang Memilih Memutuskan Hubungan dengan Keluarga Sendiriilustrasi dua orang berseteru (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sekecil apa pun konflik apabila tidak ditangani dengan baik maka dapat merusak keharmonisan keluarga. Contohnya yang paling banyak terjadi adalah perihal warisan. Hubungan yang awalnya sangat dekat dapat hancur begitu saja karena berebut hak waris dari peninggalan orangtua.

Anak yang merasa tidak puas dengan warisan yang didapatkannya, bisa saja berakhir membenci anggota keluarga lain. Hal ini membuat mereka memutus hubungan dengan saudara-saudaranya sendiri walau sedarah. Padahal kesalahpahaman seperti ini bisa saja diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

Setiap orang memiliki alasannya sendiri untuk menjauhi keluarganya. Mengingat tidak semuanya terlahir dengan keluarga sempurna. Tetapi terkadang perlu untuk memaafkan kesalahan orang yang pernah menyakitimu agar hidupmu dapat lebih tenang.

Baca Juga: 5 Tanda Orangtua Keliru dalam Mendidik Anak, Jangan Sampai Begini!

Emma Kaes Photo Verified Writer Emma Kaes

Welcome to my alter ego

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya