instalasi kamar tidur anak di IKEA Jakarta Garden City, Kamis (6/11/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)
Ketika mendesain kamar anak, orangtua harus membagi ruangan ke dalam beberapa zona. Mengapa? Supaya kamar tidur anak punya fungsi yang jelas dan mendukung tumbuh kembang mereka. Meskipun idealnya untuk tidur, sayangnya gak semua kamar bisa membuat anak tidur dengan nyenyak. Untuk itu, pastikan zona tidur harus tenang dan minim distraksi. Kualitas istirahat anak akan baik ketika mereka bisa tidur nyenyak, nyaman, dan aman.
Sebagai orangtua, penting juga memperhatikan aspek keamanan di kamar anak. Sebagai desainer interior, Alfinda Krista Rahardyana menyarankan agar orangtua memperhatikan hal-hal kecil terkait furnitur di kamar.
Untuk anak yang masih kecil, Alfinda menyarankan, “Di sampingnya ada railing. Jadi, anak kalau misal tidurnya berantakan, lebih gak rentan jatuh. Kalau amit-amit jatuh, ketinggian kasur juga lebih dekat tanah.”
Selain itu, kamar tidur anak sebaiknya menggunakan lampu yang tidak memperlihatkan bohlam, seperti LED atau lampu dengan kap tertutup.
“Kita harus cari lampu yang children approved. Di kamar anak, kita punya lampu yang bohlamnya tertutup. Jadi, anak gak bisa langsung pegang bohlam karena kan panas,” imbuhnya,