Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Decluttering Mainan di Kamar Anak, Rapi dan Gak Bikin Pusing!

ilustrasi mainan anak (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mainan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Punya anak kecil di rumah memang seru. Setiap hari selalu ada cerita baru, mulai dari tawa, tangis, sampai drama rebutan mainan. Namun, di balik semua keseruan itu, ada satu masalah klasik yang dialami hampir semua orangtua: kamar anak yang penuh sesak dengan mainan. Mulai dari boneka, mobil-mobilan, lego, sampai slime yang entah kenapa selalu nyelip di bawah kasur. Akhirnya, kamar anak jadi kelihatan berantakan dan bikin pusing.

Nah, salah satu solusi terbaik untuk mengatasi ini adalah dengan decluttering mainan di kamar anak. Decluttering bukan berarti semua mainan dibuang, tapi lebih ke proses memilah, menata, dan menyimpan dengan bijak supaya kamar tetap rapi, nyaman, dan anak juga bisa lebih fokus bermain. Yuk, kita bahas langkah-langkahnya!

1. Ajak anak ikut terlibat dalam proses

ilustrasi anak-anak berbagi mainan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi anak-anak berbagi mainan (pexels.com/cottonbro)

Banyak orangtua yang salah kaprah dengan langsung membereskan mainan tanpa melibatkan anak. Padahal, dengan mengajak anak ikut serta, mereka bisa belajar tentang tanggung jawab, berbagi, dan memilih prioritas. Misalnya, kamu bisa beri pertanyaan sederhana, seperti “Mainan mana yang masih kamu suka?” atau “Mainan mana yang jarang dipakai?”

Dengan cara ini, anak gak akan merasa kalau mainannya "dirampas". Mereka justru merasa dihargai dan bisa lebih mudah melepas mainan yang sudah gak terpakai. Selain itu, melibatkan anak sejak awal bisa bikin mereka terbiasa menjaga kerapian.

2. Terapkan sistem kategori

ilustrasi mainan anak (unsplash.com/Vanessa Bucceri)
ilustrasi mainan anak (unsplash.com/Vanessa Bucceri)

Coba pisahkan mainan berdasarkan kategori: boneka, puzzle, lego, alat gambar, mainan outdoor, dan sebagainya. Cara ini bukan hanya bikin rapi, tapi juga memudahkan anak mencari mainan yang mereka mau. Kalau semua mainan dicampur jadi satu, anak akan cenderung mengacak-acak semuanya saat mencari. Hasilnya? Kamar jadi berantakan lagi. Dengan sistem kategori, anak bisa belajar konsep organisasi sederhana yang nantinya sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari mereka.

3. Gunakan wadah atau storage yang praktis

ilustrasi tempat penyimpanan mainan (unsplash.com/Ravi Sharma)
ilustrasi tempat penyimpanan mainan (unsplash.com/Ravi Sharma)

Ini salah satu kunci sukses decluttering mainan di kamar anak. Pilih kotak penyimpanan transparan, rak kecil, atau keranjang dengan label lucu. Dengan begitu, anak bisa langsung tahu isi kotaknya tanpa harus membongkar semuanya.

Tips lainnya, gunakan warna cerah atau label bergambar. Misalnya, gambar mobil untuk kotak mainan mobil-mobilan. Anak kecil biasanya lebih mudah mengenali gambar dibanding tulisan, jadi penyimpanan jadi lebih fun dan mudah diikuti.

4. Terapkan aturan "satu masuk, satu keluar"

ilustrasi mainan anak (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi mainan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau gak dikontrol, mainan bisa terus bertambah tanpa henti. Apalagi kalau tiap minggu ada hadiah baru dari kakek neneknya. Untuk mengatasinya, coba terapkan aturan sederhana: setiap ada mainan baru yang masuk, harus ada satu mainan lama yang keluar.

Mainan yang dikeluarkan gak harus dibuang. Bisa disumbangkan ke panti asuhan, diberikan ke saudara, atau bahkan dijual kalau masih dalam kondisi bagus. Selain bikin kamar tetap rapi, aturan ini juga mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi dan gak menimbun barang.

5. Jangan lupa decluttering secara berkala

ilustrasi decluttering mainan anak (unsplash.com/HiveBoxx)
ilustrasi decluttering mainan anak (unsplash.com/HiveBoxx)

Decluttering bukan kerjaan sekali jadi. Mainan anak terus bertambah seiring waktu, jadi proses ini harus dilakukan secara berkala, misalnya tiap 1-3 bulan sekali. Kamu bisa jadikan momen ini sebagai kegiatan seru bersama anak. Putar musik, beri reward kecil setelah selesai, agar kegiatan decluttering terasa lebih menyenangkan. Kalau dilakukan rutin, jumlah mainan di kamar gak akan menumpuk parah, dan kamu pun gak perlu stres setiap kali masuk kamar anak.

Decluttering mainan di kamar anak bukan cuma soal merapikan ruangan, tapi juga tentang membangun kebiasaan positif sejak dini. Anak jadi lebih bertanggung jawab, belajar berbagi, dan punya ruang bermain yang lebih nyaman. Sementara kamu, sebagai orangtua, bisa menghemat energi dan waktu karena gak perlu terus-terusan membereskan mainan yang berserakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Apa yang Orang Lain Pikirkan Tentangmu?

28 Sep 2025, 12:00 WIBLife