8 Kelalaian Orangtua yang Fatal untuk Anak, Hindari!

- Tidur ketika anak belum tidur, bisa menyebabkan kecelakaan fatal
- Tidak menutup lubang sumur, meningkatkan risiko jatuhnya anak ke dalam sumur
- Gak menjauhkan benda panas, tajam, beraliran listrik, atau beracun, dapat membahayakan keselamatan anak
Kecelakaan pada anak hampir selalu disebabkan oleh kelalaian orangtua. Sebab anak belum bisa menjaga dirinya dengan baik. Keselamatannya sangat bergantung pada kewaspadaan orangtua atau orang dewasa di sekitarnya.
Ketika kamu telah menjadi orangtua, bisa dibilang harus siap menjadi CCTV buat anak. Sekalipun dirimu tidak bisa bersamanya 24 jam penuh, tugas pengawasan dari jauh mesti tetap dijalankan. Sebaliknya, orangtua berada di dekat anak pun tidak menjamin keamanannya.
Dari delapan poin kelalaian orangtua yang fatal untuk anak, berapa banyak yang masih dilakukan olehmu? Mari menjadi orangtua yang lebih berhati-hati demi keselamatan buah hati. Penyesalan di belakang tidak bisa mengubah apa pun.
1. Tidur ketika anak belum tidur

Orangtua memang capek selepas beraktivitas seharian. Akan tetapi, ada bahaya mengintai kalau kamu tidur lebih dulu daripada anak. Dirimu tidak tahu apa yang dilakukannya kemudian.
Sering kali kecelakaan fatal terjadi di saat seperti ini. Bila anak celaka, belum tentu ia sempat berteriak. Atau, teriakannya mungkin tak terdengar olehmu yang sedang nyenyak-nyenyaknya.
2. Tidak menutup lubang sumur

Gak apa-apa kamu masih memakai air sumur. Akan tetapi, pastikan sumur dalam kondisi yang aman. Tidak terkecuali buat anak-anak. Setinggi-tingginya dinding bibir sumur masih bisa dipanjat.
Apalagi kalau energi anak besar sehingga sulit diam. Paling aman bagian atas sumur ditutup dengan penutup yang kuat. Supaya anak tidak tahu-tahu jatuh ke sana.
3. Gak menjauhkan benda panas, tajam, beraliran listrik, atau beracun

Cara meletakkan dan menyimpan benda-benda di atas harus sangat diperhatikan. Knalpot motor misalnya, kudu dipepetkan ke tembok biar gak kena kaki anak. Benda tajam seperti pisau juga jangan berada dalam jangkauannya.
Benda beraliran listrik seperti stopkontak pun perlu dipasang lebih tinggi supaya hanya orang dewasa yang bisa menggunakannya. Sementara bahan yang beracun bila tertelan manusia seperti aneka cairan pembersih tidak boleh diletakkan sembarangan. Segera kembalikan setiapnya ke tempat semula selepas digunakan.
4. Tak mengunci pagar dan pintu rumah

Kecerobohan seperti di atas jelas meningkatkan risiko masuknya pencuri. Namun, bukan cuma ancaman kehilangan barang yang mengintai. Keselamatan anak pun dapat dipertaruhkan kalau pintu rumah dan pagar tidak dikunci.
Ia bisa keluar begitu saja tanpa memperhatikan ada kendaraan atau tidak. Bahkan bila kalian tinggal di dalam gang, pintu rumah serta pagar mesti tetap dikunci jika tak ada yang keluar atau masuk. Anak yang aktif dapat menghilang lebih cepat daripada kemampuanmu mengawasi.
5. Terlalu memercayakan anak pada orang lain

Tentu ada kalanya orangtua mesti menyerahkan pengasuhan anak pada orang lain. Contohnya, ketika kamu dan pasangan harus bekerja. Anak dititipkan ke ART atau saudara. Akan tetapi, jangan pula dirimu terlalu memercayai mereka.
Misalnya, kamu mengizinkan mereka mengajak anak bepergian. Dirimu juga hanya berkomunikasi dengan ART atau saudara yang membawa anak melalui chat. Seharusnya minimal kalian video call biar kamu tahu posisi mereka dan keadaan anakmu.
6. Membiarkan anak makan serta minum sesukanya

Anak dan jajanan yang gak sehat jangan dikaitkan dengan dorongan yang alami dalam dirinya. Sikap orangtua sangat menentukan kebiasaan makan serta minum anak. Kalau kamu membiarkan anak jajan terus, tentu dia makin sulit disuruh makan nasi berikut sayur dan lauknya.
Anak boleh punya makanan dan minuman kesukaan. Namun, orangtua wajib membatasi dengan ketat konsumsi makanan serta minuman yang tidak sehat. Seperti tinggi gula, garam, kalori, dan aneka zat kimia seperti pengawet atau pewarna.
7. Membiarkan anak bermain di luar terlalu lama

Sebaiknya anak memang diperkenalkan dengan aktivitas bermain di dalam maupun luar rumah. Kalau anak main di dalam rumah terus, nanti ia kurang berani dan sulit bersosialisasi. Namun, terlalu lama membiarkan anak main di luar juga bahaya.
Sulit untukmu bisa benar-benar mengawasi anak. Ia bisa bermain terlalu jauh dan berada dalam bahaya. Atau, tambah lama dia tambah gak betah di rumah. Maunya main terus di luar.
8. Mengizinkan anak bermain petasan

Petasan masih sering dinyalakan di masyarakat. Terutama anak-anak selama musim libur sekolah atau hari raya. Apa yang biasa di sekitarmu bukan berarti boleh diikuti anak.
Api dan bahan yang mudah meledak seharusnya dijauhkan dari jangkauan anak. Bukan malah didekatkan bahkan dibiarkan menjadi mainan yang dianggap seru olehnya. Larang anak bermain petasan demi melindunginya dari bahaya ledakan yang tak terduga.
Tugas orangtua terkait anak memang banyak sekali. Keselamatan anak harus selalu menjadi nomor satu dan gak bisa ditawar-tawar lagi. Oleh sebab itu, kelalaian orangtua yang fatal untuk anak harus dihindari. Jadilah orangtua yang peduli betul akan keamanan anak. Jangan menggampangkannya sampai sesuatu yang buruk benar-benar terjadi.


















