Menjalin komunikasi yang sehat antara orangtua dan anak bukan sekadar soal menyampaikan pesan, tetapi tentang menciptakan ruang aman untuk saling memahami. Banyak konflik dalam keluarga berakar dari miskomunikasi yang sebenarnya bisa dicegah jika kedua belah pihak merasa dihargai dan didengar. Dalam relasi ini, peran orangtua sangat besar karena mereka yang lebih dulu membentuk pola komunikasi sejak anak masih kecil.
Namun, komunikasi yang efektif bukan berarti orangtua selalu benar dan anak selalu salah. Justru, komunikasi setara menempatkan anak sebagai individu yang punya hak untuk bersuara dan didengarkan. Hubungan seperti ini mendorong anak tumbuh menjadi pribadi yang terbuka, percaya diri, dan punya empati tinggi. Berikut ini lima kunci utama dalam membangun komunikasi yang setara dan bermakna antara orangtua dan anak.