ilustrasi anak bermain boneka tangan (pexels.com/ivansamkov)
Anak yang bisa mengenali dan mengelola emosinya lebih tahan terhadap tekanan dan stres. Mereka tahu cara menghadapi kesedihan, kekecewaan, atau ketakutan tanpa merasa kewalahan. Hal ini bisa mengurangi risiko depresi dan gangguan kecemasan di kemudian hari.
Lisa Firestone, Ph.D., seorang psikolog klinis, dilansir Psychology Today, menyebutkan bahwa, praktik mindfulness terbukti membantu mengurangi gejala stres, depresi, dan kecemasan pada anak-anak. Mindfulness adalah alat yang sangat efektif untuk membantu anak membangun kemampuan regulasi emosi yang sehat sejak dini.
Dengan mengenali emosinya sejak dini dan belajar mengelolanya dengan sehat, anak-anak dapat terhindar dari tekanan emosional yang berisiko memicu gangguan mental di kemudian hari. Mereka juga lebih terbuka untuk meminta bantuan saat mengalami masalah. Hal ini membuat proses pemulihan berlangsung lebih cepat dan efektif.