Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membaca buku bersama anak
ilustrasi membaca buku bersama anak (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Mulai dengan buku sesuai usia dan minat anak

  • Jadikan membaca sebagai rutinitas harian

  • Berikan contoh nyata dari orangtua

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membaca buku adalah salah satu kebiasaan positif yang bisa memberikan manfaat besar bagi perkembangan anak. Dengan membaca, anak bisa menambah kosakata, melatih imajinasi, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis sejak dini. Sayangnya, di era digital saat ini, kebiasaan membaca buku semakin tergeser oleh gawai yang lebih menarik perhatian anak.

Orangtua memiliki peran penting untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku. Membiasakan anak untuk gemar membaca buku tidak bisa muncul secara instan, melainkan perlu dibangun sedikit demi sedikit melalui kebiasaan sehari-hari. Dengan pendekatan yang tepat, anak akan menganggap membaca bukan sebagai kewajiban, melainkan sebagai kegiatan menyenangkan.

1. Mulai dengan buku sesuai usia dan minat anak

ilustrasi membaca buku bersama anak (pexels.com/Lina Kivaka)

Mengenalkan anak pada buku tidak bisa dilakukan sembarangan. Pilihlah buku yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka. Misalnya, untuk anak usia dini, buku dengan gambar berwarna cerah dan teks singkat lebih menarik. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bisa diperkenalkan dengan cerita bergambar atau buku petualangan sederhana.

Selain itu, perhatikan minat anak dalam memilih buku. Jika mereka suka hewan, berikan buku dengan tema binatang. Jika tertarik dengan cerita fantasi, pilih buku dongeng atau kisah petualangan. Dengan begitu, anak akan lebih tertarik untuk membuka dan membaca halaman demi halaman.

2. Jadikan membaca sebagai rutinitas harian

ilustrasi baca buku bersama (pexels.com/cottonbro studio)

Agar anak terbiasa membaca, penting untuk menjadikannya sebagai rutinitas harian. Orangtua bisa menyediakan waktu khusus, misalnya 15–30 menit sebelum tidur, untuk membaca bersama. Rutinitas ini bukan hanya membantu membangun kebiasaan, tetapi juga mempererat ikatan emosional antara anak dan orangtua.

Konsistensi menjadi kunci dalam membentuk kebiasaan. Semakin sering anak berinteraksi dengan buku, semakin besar kemungkinan mereka akan menjadikan membaca sebagai bagian dari hidupnya. Dengan cara ini, anak akan tumbuh dengan kesadaran bahwa membaca itu penting dan menyenangkan.

3. Berikan contoh nyata dari orangtua

ilustrasi membaca buku bersama anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Anak adalah peniru ulung yang belajar dari perilaku orang di sekitarnya, terutama orangtua. Jika orangtua rajin membaca, anak pun akan lebih termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, tunjukkan kebiasaan membaca di rumah, baik membaca buku, majalah, atau bahkan artikel bermanfaat.

Selain memberi contoh, orangtua juga bisa menceritakan pengalaman seru yang didapat dari buku. Misalnya, berbagi kisah menarik dari novel atau informasi baru dari buku nonfiksi. Cerita-cerita kecil ini akan menumbuhkan rasa penasaran anak dan membuat mereka ingin membaca sendiri.

4. Buat suasana membaca jadi menyenangkan

ilustrasi membaca buku bersama anak (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Membaca tidak harus selalu serius. Ciptakan suasana yang menyenangkan agar anak merasa betah saat berinteraksi dengan buku. Orangtua bisa membaca dengan suara penuh ekspresi, menirukan suara tokoh, atau menggunakan alat peraga sederhana. Hal ini akan membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik.

Selain itu, sediakan ruang khusus membaca di rumah. Tidak perlu besar, cukup sudut kecil yang nyaman dengan pencahayaan baik dan rak buku sederhana. Anak akan lebih mudah merasa tertarik membaca jika ada ruang yang didedikasikan khusus untuk kegiatan tersebut.

5. Apresiasi setiap kemajuan anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Arina Krasnikova)

Setiap usaha anak dalam membaca perlu dihargai, sekecil apa pun itu. Berikan pujian ketika anak berhasil menyelesaikan sebuah buku atau menceritakan kembali isi cerita. Apresiasi ini bisa berupa kata-kata semangat, stiker lucu, atau bahkan hadiah kecil yang membuat mereka semakin termotivasi.

Dengan memberikan apresiasi, anak akan merasa usahanya diperhatikan dan dihargai. Hal ini akan memperkuat motivasi intrinsik mereka untuk terus membaca. Lama-kelamaan, anak tidak hanya membaca karena dorongan orangtua, tetapi juga karena mereka benar-benar menikmatinya.

Membiasakan anak untuk gemar membaca buku membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Dengan memilih buku sesuai minat, membangun rutinitas, memberikan contoh nyata, menciptakan suasana menyenangkan, serta memberi apresiasi, anak akan lebih mudah mencintai dunia membaca. Jika kebiasaan ini terus dipupuk sejak dini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kaya pengetahuan, imajinatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team