Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak dan ayah (unsplash.com/Derek Owens)

Intinya sih...

  • Manfaatkan waktu singkat secara berkualitas, hindari distraksi dan fokus pada momen bermakna.

  • Buat jadwal harian konsisten untuk memberikan rasa aman dan kepastian pada anak.

  • Melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari untuk mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.

Mengasuh anak di tengah kesibukan pekerjaan memang menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh orangtua masa kini, khususnya ketika tuntutan profesional tidak bisa dihindari lagi. Meski waktu bersama anak dianggap sangat terbatas, namun bukan berarti kedekatan emosional sebagai orangtua dapat lebih mudah tergantikan.

Dengan menggunakan strategi yang tepat, maka orangtua dapat berusaha menjalankan peran pengasuhan secara optimal, meski di tengah jadwal pekerjaan yang padat. Berikut ini merupakan tips yang mungkin dapat membantu para orangtua dalam mengasuh anak-anaknya di tengah kesibukan agar tetap merasa terhubung satu sama lain.

1. Manfaatkan waktu singkat secara berkualitas

ilustrasi keluarga (unsplash.com/Hoi An Photographer)

Saat waktu bersama anak dianggap sangat terbatas, maka fokuslah untuk menjadikannya sebagai momen yang bermakna dan penuh dengan kedekatan emosional. Hindari pula distraksi, seperti pekerjaan atau ponsel ketika bermain, mendongeng, atau sekadar berbincang dengan anak agar nantinya tetap terjalin dengan baik.

Momen sederhana seperti mengantar sekolah, makan bersama, atau membaca buku sebelum tidur bisa dijadikan sebagai momen untuk membangun kedekatan secara emosional. Kualitas interaksi ini dianggap lebih penting daripada kuantitas, sebab dapat dikenang oleh anak sepanjang hidupnya.

2. Buat jadwal harian yang konsisten

ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/Helena Lopes)

Membuat rutinitas harian yang terstruktur dapat membantu anak untuk merasa aman dan paham terkait apa yang diharapkannya setiap hari. Anak-anak memerlukan kepastian dan konsistensi agar tetap diperhatikan, meski orangtua mungkin tidak selalu ada di rumah sepanjang hari.

Dengan memiliki jadwal yang jelas, seperti waktu belajar, makan, bermain, dan tidur, maka anak pun akan belajar bagaimana caranya untuk tetap disiplin dan merasa kehidupannya lebih stabil. Jadwal ini juga memudahkan orangtua untuk menyesuaikan waktu luang agar tetap terlibat dalam aktivitas yang dilakukan anak.

3. Melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari

ilustrasi anak sedang menyapu (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Mengasuh anak tidak harus selalu menyediakan waktu khusus untuk bermain, namun juga bisa dilakukan sambil menjalankan berbagi aktivitas harian lainnya. Ajaklah anak untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan, seperti menyapu, memasak, atau berkebun sambil saling mengobrol satu sama lain.

Keterlibatan ini bukan hanya mempererat hubungan, namun juga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri yang baik pada anak. Anak juga akan merasa penting karena terus dilibatkan oleh orangtuanya, sehingga kedekatan tetap terjalin dan kewajiban rumah tangga pun tetap terpenuhi.

4. Gunakan teknologi secara bijak untuk tetap terhubung

ilustrasi anak bermain HP (unsplash.com/Christopher Ryan)

Jika pekerjaan membuat orangtua harus berada jauh dari rumah, maka bisa memanfaatkan teknologi, seperti pesan suara atau video call untuk tetap menjaga komunikasi tersebut. Hal kecil seperti mengucapkan selamat pagi atau menyemangati anak sebelum berangkat sekolah ternyata bisa sangat berarti bagi mereka.

Teknologi ini dapat menjadi alat pendukung yang cukup efektif apabila digunakan dengan cara-cara yang tepat dan terencana. Pastikan bahwa komunikasi tersebut tidak bersifat formal semata, namun terasa hangat dan menyentuh sisi emosional anak agar tetap merasa dekat, meski sedang berjauhan.

Kesibukan bukan alasan untuk menjauh dari peran sebagai orangtua, sebab pengasuhan sejatinya merupakan proses yang dapat disesuaikan dengan berbagai situasi. Melalui niat yang kuat dan strategi yang tepat, maka orangtua bisa tetap hadir dalam setiap momen anak, meski di tengah kesibukan yang ada. Prioritaskan kualitas hubungan dan terus bangun komunikasi yang hangat, meski dengan waktu yang terbatas!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team