Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cara mengajarkan anak membaca di rumah (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi cara mengajarkan anak membaca di rumah (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Ubah membaca jadi petualangan seru. Bayangkan jika membaca bukan sekadar mengenali huruf, tetapi sebuah petualangan penuh keseruan. Kamu bisa mengajak anak berpura-pura menjadi penjelajah yang sedang mencari harta karun melalui buku.

  • Gunakan permainan kreatif untuk belajar huruf. Anak-anak suka bermain, dan inilah kunci yang bisa kamu gunakan untuk melatih mereka membaca, lho. Permainan seperti flash card, puzzle huruf, atau permainan tebak kata juga bikin anak belajar dengan happy.

  • Bacakan cerita dengan penuh ekspresi. Membacakan cerita dengan intonasi datar mungkin membuat anak cepat bosan. Namun, jika kamu membacanya dengan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai orangtua, kamu tentu ingin memberikan bekal terbaik untuk masa depan anak, seperti melatih anak membaca sejak dini. Namun, banyak orangtua yang masih bingung bagaimana cara mengajarkan anak membaca di rumah menjadi sesuatu yang menyenangkan, sehingga anak betah belajar.

Metode mengajar anak yang seru tentu bikin anak gak merasa terbebani. Dengan pendekatan yang penuh kreativitas, belajar membaca bukan hanya soal huruf dan kata, tapi juga pengalaman emosional yang bisa mempererat ikatanmu dengan si kecil, lho. Pelajari langkah-langkah sederhana yang bisa orangtua praktikkan ini, sehingga proses belajar di rumah jadi seru dan penuh makna!


1. Ubah membaca jadi petualangan seru

ilustrasi belajar membaca sambil berpetualang (pexels.com/Artem Podrez)

Bayangkan jika membaca bukan sekadar mengenali huruf, tetapi sebuah petualangan penuh keseruan. Kamu bisa mengajak anak berpura-pura menjadi penjelajah yang sedang mencari harta karun melalui buku. Ketika anak merasa sedang berpetualang, mereka gak sadar bahwa sebenarnya sedang belajar membaca.

Tambahkan elemen seperti peta kecil, stiker bintang, atau hadiah sederhana setiap kali anak berhasil menyelesaikan satu halaman. Dengan begitu, membaca akan menjadi kegiatan yang selalu dinantikan mereka, nih.


2. Gunakan permainan kreatif untuk belajar huruf

ilustrasi membaca sambil bermain (pexels.com/Cottonbro Studio)

Anak-anak suka bermain, dan inilah kunci yang bisa kamu gunakan untuk melatih mereka membaca, lho. Permainan seperti flash card, puzzle huruf, atau permainan tebak kata juga bikin anak belajar dengan happy. Saat anak tertawa karena berhasil menebak kata, mereka terasa bersemangat, padahal mereka sedang memperkuat kemampuan membaca.

Selain itu, kamu dapat membuat permainan sendiri dengan benda di rumah. Contohnya, kamu bisa menempelkan huruf di mainan favorit anak atau memakai huruf dari kertas warna-warni untuk membentuk kata sederhana. Cara ini membuat belajar lebih interaktif, sehingga anak merasa dilibatkan penuh dalam prosesnya.


3. Bacakan cerita dengan penuh ekspresi

ilustrasi membaca cerita dengan penuh ekspresi (pexels.com/cottonbro studio)

Membacakan cerita dengan intonasi datar mungkin membuat anak cepat bosan. Namun, jika kamu membacanya dengan ekspresi yang penuh semangat, anak akan lebih tertarik. Suara tokoh yang berbeda-beda, gerakan tangan, bahkan ekspresi wajah bisa menghidupkan cerita.

Saat anak terbawa suasana cerita, mereka cenderung ingin ikut membaca. Kamu dapat menunjuk kata demi kata sambil membacakannya, agar mereka terbiasa mengenali bentuk huruf. Cara ini bukan hanya mengasah kemampuan membaca, tetapi juga membangun imajinasi dan keakraban antara kamu dan anak, nih.


4. Libatkan lagu dan musik dalam belajar membaca

ilustrasi bernyanyi sambil belajar membaca (pexels.com/cottonbro studio)

Anak-anak juga sangat responsif terhadap musik, lho. Memakai lagu untuk mengenalkan huruf atau kata bisa menjadi trik ampuh, lho. Sebagai contoh, kamu bisa membuat lagu sederhana dari alfabet atau kata sehari-hari. Dengan ritme yang mudah diingat, anak lebih cepat menguasai kosakata baru.

Selain lagu, kamu juga dapat memakai musik latar yang ceria saat belajar. Musik akan menciptakan suasana santai, sehingga anak gak merasa sedang “dipaksa” belajar. Mereka akan menganggap membaca sebagai aktivitas yang mirip dengan bernyanyi atau bermain. Seru, kan?


5. Ciptakan rutinitas membaca dengan cara yang gak membosankan

ilustrasi cerita sebelum tidur (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Rutinitas sangat penting untuk membangun kebiasaan. Namun, rutinitas bukan berarti monoton, kok. Kamu dapat menetapkan waktu membaca setiap hari, misalnya sebelum tidur, dengan menambahkan elemen khusus seperti lampu temaram atau bantal kesayangan anak. 

Jangan lupa untuk selalu menyesuaikan durasi membaca dengan usia anak, ya. Jika terlalu lama, anak akan cepat bosan. Mulailah dengan 5–10 menit, lalu tambah perlahan sesuai minat mereka. Dengan cara ini, rutinitas membaca akan terbentuk secara alami tanpa menimbulkan resistensi, deh.


6. Berikan contoh dengan jadi pembaca aktif

ilustrasi anak dan orang tua membaca buku bersama (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Anak-anak adalah peniru ulung. Jadi, kalau melihat orangtua membaca, mereka pun akan menganggap membaca sebagai hal yang wajar dan menyenangkan. Gak perlu buku tebal, cukup tunjukkan bahwa membaca adalah bagian dari keseharianmu, entah itu koran, majalah, atau novel ringan.

Ajak anak duduk bersamamu saat kamu membaca. Sambil itu, kamu bisa sesekali menceritakan isi bacaan dengan bahasa sederhana. Sikap ini akan menanamkan kesan bahwa membaca bukan hanya kegiatan belajar, tetapi juga kegiatan keluarga yang hangat, lho.

Ingatlah, setiap anak mempunyai kecepatan belajar yang berbeda. Tugas orangtua adalah menemukan cara mengajar anak membaca di rumah terasa menyenangkan. Semoga, dengan enam metode di atas, anak jadi lebih mencintai buku dan semangat belajar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team