Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perhatikan 7 Hal Ini Sebelum Anak Hujan-hujanan, Jangan di Jalan!

ilustrasi hujan-hujanan (pexels.com/Tehmasip Khan)

Ada satu permainan yang gak bisa dilakukan di musim kemarau, yaitu hujan-hujanan. Ini sebabnya begitu hujan turun dengan derasnya, sebagian anak langsung gak tahan untuk berlari ke luar. Saat orangtua masih kecil pun mungkin pernah merasakan serunya bermain hujan dengan teman-teman.

Namun, setelah kamu menjadi orangtua jangan sembarangan mengizinkan anak hujan-hujanan. Terkadang anak juga perlu dengan tegas dilarang jika situasinya tak memungkinkan. Bermain hujan memang menyenangkan, tetapi ada pula bahayanya yang wajib dicegah. Perhatikan tujuh tips berikut untuk menjaga keselamatan anak. 

1. Hanya boleh di halaman rumah, bukan di jalan

ilustrasi hujan-hujanan (pexels.com/Denniz Futalan)

Bermain apa pun di jalan amat berbahaya. Jalan bukan tempat untuk bermain, melainkan melintasnya berbagai kendaraan. Baik jalan raya, jalan kampung, maupun gang sempit tidak tepat buat tempat anak bermain hujan.

Apalagi ketika hujan turun, sejumlah pengendara yang tetap melanjutkan perjalanan biasanya mempercepat laju kendaraannya agar segera tiba ke tujuan. Kalau anak hujan-hujanan di sana bisa-bisa ia tertabrak kendaraan. Bila ini sampai terjadi, orangtua tetap paling salah karena telah membiarkan anak bermain di tempat yang bukan peruntukannya.

Pun di setiap tepi jalan biasanya ada selokan yang cukup dalam. Ketika hujan turun deras sekali hingga terjadi genangan, selokan dapat tak terlihat karena tinggi air sudah sama dengan permukaan jalan. Anak dapat terperosok bahkan hanyut kalau selokannya cukup besar.

2. Kondisi kesehatan anak

ilustrasi hujan-hujanan (pexels.com/Tehmasip Khan)

Jika anak sudah ada gejala pilek misalnya, larang dengan tegas ketika ia ingin hujan-hujanan. Jelaskan kondisinya saat ini serta dampak bila dia tetap bermain hujan. Meski anak ingin sekali keluar dan bergabung dengan kawan-kawannya, kita gak boleh kalah.

Ajak anak ke teras saja buat menyaksikan turunnya hujan serta kawan-kawan yang bermain. Jangan takut bila anak mengambek karena pelan-pelan ia juga bakal belajar memahami larangan orangtua. Anak cuma boleh hujan-hujanan ketika kondisinya betul-betul fit.

3. Awas, angin kencang dan petir

ilustrasi hujan-hujanan (pexels.com/Tehmasip Khan)

Anak hanya boleh bermain hujan ketika tidak ada petir dan angin kencang. Jangan sampai anak tersambar petir ketika asyik hujan-hujanan. Terlihatnya kilat di langit saja sudah semestinya membuatmu menahan anak supaya tetap berada di dalam rumah. 

Begitu pula anak gak boleh bermain hujan ketika angin cukup kencang. Angin memang mungkin tidak sampai menerbangkan anak. Namun, jika ada pohon tumbang atau dahan yang patah, anak bisa dalam bahaya. Di awal musim hujan anak biasanya sangat bersemangat buat hujan-hujanan, tetapi saat ini pula sering bertiup angin kencang.

4. Halaman tak boleh licin

ilustrasi hujan-hujanan (pexels.com/Matthew Baysantos)

Hujan-hujanan di halaman rumah pun belum tentu aman dari bahaya. Halaman yang licin baik karena lumut maupun ada tumpahan sabun atau bahan lain dapat membuatnya tambah licin ketika terkena hujan. Anak bisa terpeleset dan mengalami benturan keras.

Kalau anak suka bermain hujan, bersihkan dulu halaman. Lantai semen atau paving block perlu disikat dulu sampai kesat. Ketika bermain hujan di halaman yang sudah bersih, anak sebaiknya juga tidak memakai sandal, karena menambah risiko terpeleset. Lebih baik tanpa alas kaki atau pakai sepatu bot sekalian.

5. Batasan waktu dan harus langsung mandi

ilustrasi anak mandi (pexels.com/cottonbro studio)

Hujan-hujanan memang mengasyikkan. Waktu dapat tak terasa saking serunya anak dalam bermain hujan. Namun, air hujan lebih terasa dingin di badan dibandingkan air keran. Ini bisa bikin anak meriang kalau terlalu lama hujan-hujanan.

Berikan batas waktu serta buat kesepakatan dengan anak. Seperti hujan-hujanan cuma 5-10 menit dan setelahnya anak wajib langsung mandi. Gak boleh nanti-nanti apalagi cuma mengeringkan badan dan ganti pakaian. Anak juga harus keramas, ya.

6. Usia anak

ilustrasi berjalan di genangan (pexels.com/Stephen Andrews)

Anak yang masih terlalu kecil dan belum bisa berjalan dengan mantap gak boleh hujan-hujanan. Kondisi hujan bikin ia lebih sulit berjalan. Dia bakal mudah sekali terjatuh dan terluka. Tahan anak supaya tidak ikut-ikutan anak lain yang lebih besar.

Pun jika anak berjalan saja masih agak susah, daya tahan tubuhnya belum bagus. Anak mudah sakit oleh perubahan suhu dari hangat menjadi amat dingin karena hujan. Sebagai penghibur hati, nanti anak dapat diajak berjalan-jalan setelah hujan berhenti. Bisa juga mengganti hujan-hujanan dengan berendam air hangat di kamar mandi yang tak kalah menyenangkannya.

7. Tetap dalam pengawasan orangtua

ilustrasi hujan-hujanan (pexels.com/Thanh Hue Dao)

Sebanyak apa pun anak yang bermain hujan, wajib ada pengawasan dari orangtua. Jangan biarkan mereka hujan-hujanan dan mudah lengah. Misalnya, saling kejar di bawah guyuran hujan yang membuat mereka terjatuh.

Hindari meninggalkan anak barang sebentar di luar. Meski hujan adalah salah satu nikmat untuk makhluk hidup, ini juga bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Selalu ingatkan anak sebelum ia melakukan hal-hal berbahaya, ketika bermain hujan seperti bercanda berlebihan dengan temannya kemudian mendorongnya.

Kawannya bakal lebih gampang terjatuh dibandingkan saat hari cerah karena pandangannya gak jelas. Keseimbangannya juga kurang baik akibat halaman yang sekesat apa pun menjadi lebih licin oleh air. Bila tak ada orang dewasa yang mengawasi, kunci pintu supaya anak tidak bisa keluar dan hujan-hujanan.

Keseruan bermain hujan dapat gak ada apa-apanya dari potensi bahaya kalau ini tak dilakukan dengan hati-hati. Orangtua mesti tegas pada anak jika situasinya tidak memungkinan buat hujan-hujanan. Bahkan, bila anak iri pada teman-temannya yang bebas bermain hujan kapan pun dan di mana pun, kamu gak boleh goyah dalam memberikan aturan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us