Popmama Education Day 2025 dengan tema Manifesting a Brighter Future di The Plaza, IDN HQ pada Sabtu, 17 Mei 2025. (dok.IDN)
Sesi kedua digelar dengan tema "Siap Hadapi Tantangan Masa Depan, Biasakan Anak Cermat Menggunakan Teknologi". Diskusi kolaboratif ini membahas bagaimana peran orangtua untuk mengenalkan dan membimbing si kecil dalam teknologi secara aman dan bertanggung jawab.
Sharing edukatif dihadiri oleh Samanta Elsener, M.Psi, Psikolog serta Hadi Koe, Head of Marketing GrabExpress and Digital Goods sebagai expertise. Samanta dan Hadi memberikan insight positif terhadap perkembangan teknologi dan peran orangtua terhadapnya.
“Teknologi bukan musuh. Tapi seperti pisau, kalau tidak diawasi dan dibimbing, justru bisa melukai. Peran Papa Mama penting untuk menetapkan batasan, menjadi role model, dan menciptakan komunikasi terbuka dengan anak soal dunia digital,” ujar Samanta.
Selaras dengan pernyataan Samantha, Hadi pun menambahkan, “Kami melihat anak-anak sekarang punya potensi luar biasa jika diberikan akses yang tepat dan dibimbing dengan bijak. Teknologi harus dijadikan alat eksplorasi dan penciptaan, bukan pelarian."
Talkshow kedua ditutup dengan penampilan Cikal Choir Serpong. Putra-putri dengan penuh semangat dan ekspresi membawakan lagu bertema impian, mengingatkan bahwa proses belajar dibangun dalam suasana yang menyenangkan dan kreatif.
Diskusi ketiga sekaligus menjadi agenda terakhir yang dipersembahkan oleh Popmama.com. Kali ini sesi edukatif tersebut diangkat dengan tajuk "Tips dan Trik Memilih Kurikulum Tepat, Sekolah Paling Cocok Sesuai Bakat Anak”.
Pembicara utama dalam bincang interaktif ini adalah Rahma Ainun Nisa, Supervisor Akademik dan Family Education Trainer dari Keluarga Kita. Sebagai seorang ahli, Rahma menjelaskan bahwa tidak semua anak cocok dengan sistem pendidikan yang sama sehingga penting bagi orangtua untuk menggali gaya belajar, minat, dan kapasitas, masing-masing anak.
“Pendidikan tidak boleh hanya mengikuti tren. Mama perlu mengobservasi, berdiskusi dengan anak, dan memahami ritme belajarnya. Ketika sekolah dan anak bisa sejalan, proses belajar akan jauh lebih efektif dan menyenangkan,” tutur Rahma.