Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seberapa Sering Botol Susu Bayi Harus Diganti? Ini Penjelasannya!

ilustrasi bayi menyusu (pexels.com/HÂN NGUYỄN)

Bagi para ibu, masa penggunaan botol bayi tentu sering kali menuai perdebatan dan tanda tanya. Apalagi bagi mereka yang baru menyandang gelar new mom.

Untuk itu, IDN Times merangkum masa penggunaan botol bayi dan kapan waktu yang tepat untuk menggantinya. Silakan disimak!

1. Penggunaan botol susu harus selalu diganti

ilustrasi bayi menyusu (pexels.com/Keira Burton)

Tentunya masalah kesehatan dan kebersihan adalah hal utama yang harus senantiasa diperhatikan oleh orangtua. Sebagai benda yang menjadi wadah penyalur susu ke mulut bayi, botol bayi harus senantiasa rutin diganti demi melindungi kebersihan bayi.

Apabila tidak rutin diganti sesuai tenggat waktu, berbagai bakteri dan kuman akan melengket di botol tersebut. Hal ini justru jadi ancaman bagi kesehatan mulut si bayi, bahkan bisa berujung sakit perut, alergi, dan sebagainya.

2. Karakteristik botol susu menyesuaikan masa penggunaannya

ilustrasi bayi menyusu (pexels.com/Helena Lopes)

Saat ini, ada banyak jenis botol susu yang beredar di masyarakat. Ada botol susu yang berbentuk kaca, plastik, dan juga BPA free. Saat ini, botol susu dengan klaim BPA free selalu jadi pilihan karena produk ini bebas dari bahan BPA atau bisphenol-A, yakni sejenis zat kimia sintetis terdapat di produk plastik.

Saat bayi menggunakan botol plastik BPA free ini, maka sebagai orangtua kamu harus rutin mengganti botol susu setiap enam bulan sekali. Jika tidak terbuat dari BPA free, maka botol susu bayi harus diganti tiap tiga bulan sekali.

“Kamu bisa melakukan kombinasi ASI dan susu formula apa saja. Bahkan, bisa mencampurkan susu formula dan ASI dalam satu botol,” kata Sarah Musselman, RN, spesialis laktasi di OSF HealthCare, dilansir OSF HealthCare.

“Namun, satu kelemahan yang perlu dipertimbangkan adalah potensi limbah yang terlibat. Memompa bisa menjadi pekerjaan yang berat dan jika kamu mencampurkan ASI dengan susu formula, hal ini akan memperpendek umur botol. Dan jika bayi kamu tidak menghabiskan botolnya, berarti dia tidak mendapatkan seluruh ASImu,” tambahnya.

3. Dot bayi lebih sering diganti dibandingkan botol susu

ilustrasi dot (pexels.com/Kristina Paukshtite)

Siapa nih yang pernah mengalami kerusakan dot bayi padahal baru saja digunakan? Ya benar, dot bayi yang sifatnya begitu elastis memang jadi gampang rusak. Untuk itu, dot bayi harus lebih rutin diganti jika dibandingkan botol susu.

Dot bayi terbilang memiliki masa penggunaan yang cepat, yakni hanya satu hingga dua bulan. Namun, jika dot bayi juga sudah tipis atau rusak, sebaiknya segera diganti dan gak perlu menunggu waktu hingga berbulan-bulan.

Ingat, bahwa setiap produk itu memiliki batas waktu tersendiri. Sama halnya dengan botol susu yang rutin diganti tiap tiga hingga enam bulan sekali sesuai bahan dan karakteristiknya. Selalu perhatikan agar kesehatan bayi terjaga, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us