ilustrasi contoh secret family code (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)
Secret family code bisa dibangun dari potongan lirik lagu, istilah warna unik, atau frase yang terbiasa dipakai keluarga, misalnya ketika seseorang mengucapkan “lihat kebunku” maka jawaban yang benar bukan “penuh dengan bunga” melainkan “tercipta sempurna” karena kode itu diambil dari lirik lagu, atau ketika kode “mejikuhibinu” muncul maka respons yang benar adalah “di antara kau dan-a” yang merujuk pada potongan lagu yang hanya diketahui keluarga, atau ketika menyebut warna atau jawaban seperti “warna pelangi” maka itu menandakan bahwa keluarga memakai istilah agar tidak mudah ditebak orang asing.
Penerapan secret family code saat ditelepon scammer bisa dilakukan dengan cara membiarkan percakapan berjalan normal sampai kamu merasa situasinya mencurigakan lalu mengucapkan kode pemicu yang hanya dipahami keluarga. Misalnya kamu tiba-tiba mengatakan “lihat kebunku tadi sore” sebagai sinyal bahwa kamu butuh validasi, kemudian pihak keluarga yang mendengar kode itu menjawab sesuai jawaban rahasia. Untuk memastikan kamu benar-benar berbicara dengan orang yang tepat, dan jika responsnya salah maka kamu langsung tahu percakapan itu berbahaya sehingga kamu bisa menutup telepon, menghindari memberikan data pribadi, serta segera menghubungi anggota keluarga lain untuk memastikan kondisi benar-benar terkendali tanpa perlu memancing kecurigaan scammer yang sedang mencoba memanipulasi situasi.
Secret family code bukan solusi ajaib, tetapi cukup membantu di tengah maraknya kejahatan yang memanfaatkan teknologi dan pesan mendesak. Kode yang disepakati keluarga memberi kamu ruang untuk berpikir sebelum mengikuti instruksi yang tidak jelas. Kalau belum punya, kapan kamu ingin mulai membicarakannya bersama keluargamu?