5 Tanda Anak Mengalami Buta Huruf Parsial, Sadari Sejak Dini!

Apakah kamu tahu apa itu buta huruf parsial? Buta huruf parsial adalah kondisi yang membuat seseorang sulit membaca atau menulis karena ada masalah dengan penglihatannya. Masalah penglihatan ini bisa berasal dari berbagai hal, seperti kelainan sejak lahir, luka, penyakit, atau lingkungan yang tidak mendukung.
Buta huruf parsial bisa mengganggu proses belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda buta huruf parsial pada anak sejak dini, agar bisa segera mendapatkan bantuan dan penanganan yang sesuai. Ingin tahu apa saja tanda-tanda buta huruf parsial pada anak? Simak ulasan berikut ini!
1. Kesulitan mengenali huruf, angka, atau simbol

Anak yang mengalami buta huruf parsial mungkin akan kesulitan mengenali huruf, angka, atau simbol yang ada di buku, papan tulis, atau media lainnya. Mereka mungkin akan salah membaca, mengeja, atau menulis kata-kata yang sebenarnya sudah familiar bagi mereka.
Misalnya, mereka bisa saja membaca “buku” sebagai “boko”, “lima” sebagai “limu”, atau “hati” sebagai “hafi”. Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak bisa melihat dengan jelas bentuk atau detail dari huruf, angka, atau simbol tersebut.
2. Kesulitan mengikuti instruksi atau petunjuk

Anak yang mengalami buta huruf parsial mungkin akan kesulitan mengikuti instruksi atau petunjuk yang diberikan oleh guru, orang tua, atau teman. Mereka mungkin akan sering salah mengerti, lupa, atau bingung dengan apa yang harus mereka lakukan.
Misalnya, mereka bisa saja salah mengerjakan soal matematika karena tidak bisa melihat tanda operasi atau tanda kurung dengan jelas. Atau, mereka bisa saja tersesat di jalan karena tidak bisa membaca papan nama atau arah dengan benar.
3. Kesulitan mengatur jarak atau kedalaman

Anak yang mengalami buta huruf parsial mungkin akan kesulitan mengatur jarak atau kedalaman saat melakukan aktivitas fisik, seperti bermain, berolahraga, atau menggambar. Mereka mungkin akan sering menabrak, jatuh, atau terluka karena tidak bisa menilai dengan tepat seberapa dekat atau jauh sesuatu dari mereka.
Misalnya, mereka bisa saja menabrak tembok, meja, atau kursi karena tidak bisa melihat batas-batasnya dengan jelas. Atau, mereka bisa saja menggambar dengan tidak proporsional karena tidak bisa mengukur ukuran atau jarak antara objek dengan benar.
4. Kesulitan menyesuaikan cahaya atau warna

Anak yang mengalami buta huruf parsial mungkin akan kesulitan menyesuaikan cahaya atau warna saat melihat sesuatu. Mereka mungkin akan merasa silau, gelap, atau kabur saat melihat sesuatu yang terlalu terang, terlalu gelap, atau berwarna kontras.
Misalnya, mereka bisa saja merasa sakit mata saat melihat layar komputer, televisi, atau ponsel yang terlalu terang. Atau, mereka bisa saja tidak bisa membedakan warna yang mirip, seperti merah dan jingga, biru dan ungu, atau hijau dan kuning.
5. Kesulitan berkonsentrasi atau memotivasi diri

Anak yang mengalami buta huruf parsial mungkin akan kesulitan berkonsentrasi atau memotivasi diri saat belajar, bermain, atau beraktivitas. Mereka mungkin akan mudah lelah, bosan, atau frustasi karena merasa tidak bisa mengikuti atau menyelesaikan tugas yang diberikan.
Mereka mungkin juga akan merasa kurang percaya diri, malu, atau terisolasi karena merasa berbeda atau tidak mampu dengan teman-teman sebayanya. Hal ini bisa berdampak negatif pada prestasi, kreativitas, dan kesejahteraan mereka.
Buta huruf parsial bisa menimpa siapa saja, termasuk anak-anak. Buta huruf parsial bisa menghalangi anak-anak untuk mengembangkan dan mengeksplorasi potensi mereka di berbagai bidang, seperti akademik, sosial, dan emosional. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda buta huruf parsial pada anak sejak dini, agar bisa segera mendapatkan bantuan dan penanganan yang sesuai.