Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
Ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Masih sering kehabisan uang sebelum gajian datang

  • Belum punya dana darurat yang mencukupi untuk keluarga

  • Masih punya utang konsumtif yang menumpuk

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lagi mikir mau punya anak dalam waktu dekat? Atau mungkin lagi merencanakan kehamilan bareng pasangan? Memiliki buah hati memang momen yang dinanti-nanti, tapi jangan sampai keburu nafsu tanpa persiapan matang, terutama soal finansial.

Punya anak itu bukan cuma soal siap mental dan fisik, tapi juga kantong yang harus kuat. Dari biaya persalinan, popok, susu, sampai pendidikan nanti, semuanya butuh perencanaan keuangan yang solid. Nah, sebelum memutuskan untuk menambah anggota keluarga, yuk cek dulu lima tanda kalau kamu belum siap finansial untuk punya anak!

1. Masih sering kehabisan uang sebelum gajian datang

ilustrasi uang rupiah (pexels.com/Ahsanjaya)

Kalau tiap akhir bulan kamu masih sering ngos-ngosan nunggu tanggal gajian, ini tanda bahaya! Artinya, pengeluaranmu saat ini aja udah mepet banget sama pemasukan. Gimana mau nambahin pengeluaran untuk si kecil nanti?

Punya anak itu pengeluarannya gak main-main. Mulai dari kebutuhan dasar kayak popok dan susu yang bisa habis jutaan per bulan, sampai biaya tak terduga kayak sakit atau imunisasi. Kalau sekarang aja masih struggling, lebih baik benahi dulu manajemen keuanganmu. Coba bikin budget yang lebih ketat dan mulai sisihkan minimal 20-30% dari penghasilan untuk tabungan.

2. Belum punya dana darurat yang mencukupi untuk keluarga

ilustrasi mata uang rupiah (pixabay.com/ekaonug)

Dana darurat itu wajib hukumnya, apalagi kalau mau punya anak. Idealnya, kamu harus punya dana darurat minimal 6-12 bulan pengeluaran rutin. Tapi kalau punya anak, angka ini sebaiknya lebih besar lagi, sekitar 9-15 bulan pengeluaran.

Kenapa harus sebanyak itu? Karena dengan adanya anak, risiko pengeluaran mendadak jadi lebih tinggi. Mulai dari biaya rumah sakit kalau si kecil sakit, kebutuhan mendesak yang gak terduga, sampai kemungkinan salah satu orangtua harus berhenti kerja sementara. Kalau dana daruratmu masih di bawah standar ini, sebaiknya tunda dulu rencana punya anak dan fokus bangun dana darurat yang solid.

3. Masih punya utang konsumtif yang menumpuk

ilustrasi uang kertas rupiah (pexels.com/Ahsanjaya)

Cicilan kartu kredit masih numpuk? Kredit motor atau mobil masih panjang? Atau bahkan masih bayar cicilan gadget dan barang-barang lifestyle lainnya? Kalau iya, ini saatnya mikir ulang soal punya anak.

Utang konsumtif itu kayak bom waktu yang bisa meledak kapan aja. Bayangkan kalau kamu harus bayar cicilan bulanan ditambah biaya kebutuhan anak yang gak sedikit. Bisa-bisa malah tambah stres dan berujung pada masalah rumah tangga. Lebih baik beresin dulu utang-utang konsumtif ini, baru mikir soal nambah anggota keluarga. Prioritaskan lunasi utang dengan bunga tertinggi dulu, terus hindari bikin utang baru.

4. Gak punya asuransi kesehatan yang memadai untuk keluarga

Ilustrasi uang (freepik.com/jcomp)

Punya BPJS aja gak cukup, apalagi kalau mau punya anak. Kamu butuh asuransi kesehatan tambahan yang cover biaya persalinan dan perawatan anak. Soalnya, biaya kesehatan anak itu gak murah, mulai dari kontrol rutin, imunisasi, sampai kalau sakit.

Cek dulu asuransi kesehatanmu sekarang. Apakah sudah cover maternity? Berapa limit tahunannya? Apakah ada waiting period untuk kehamilan? Kalau belum punya atau masih kurang memadai, segera upgrade atau cari asuransi yang lebih baik. Ingat, asuransi kesehatan untuk kehamilan biasanya ada waiting period 9-12 bulan, jadi harus dipersiapkan jauh-jauh hari.

5. Belum ada rencana keuangan jangka panjang yang jelas

Ilustrasi uang (freepik.com/jcomp)

Punya anak bukan cuma soal biaya sekarang, tapi juga 18-25 tahun ke depan. Sudah kepikiran belum biaya pendidikannya nanti? Dari TK sampai kuliah, biayanya terus naik tiap tahun. Belum lagi biaya ekstrakurikuler, les, dan kebutuhan pengembangan lainnya.

Kalau kamu belum punya gambaran jelas soal rencana keuangan jangka panjang, sebaiknya mulai bikin dari sekarang. Hitung berapa biaya pendidikan yang dibutuhkan, kapan harus mulai nabung, dan instrumen investasi apa yang cocok. Jangan sampai nanti pas anak udah besar, kamu baru sadar kalau tabungan pendidikannya gak cukup.

Mempersiapkan finansial sebelum punya anak memang gak mudah, tapi percaya deh, ini investasi terbaik untuk masa depan keluargamu. Daripada nanti kelimpungan dan stres karena masalah keuangan, lebih baik persiapkan semuanya dari sekarang. Ingat, punya anak itu tanggung jawab seumur hidup, jadi pastikan kamu benar-benar siap, terutama dari sisi finansial!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team