Pertimbangan Sebelum Punya Anak, Biar Gak Kena Vasektomi Dedi Mulyadi

- Mempersiapkan keuangan sebelum punya anak, termasuk biaya lahiran, popok, susu, dan biaya hidupnya.
- Kesiapan mental dan emosional sangat penting sebelum memiliki anak agar tidak merugikan anak di kemudian hari.
- Menyiapkan waktu untuk mengurus anak dengan baik serta merencanakan jangka panjang mulai dari kehamilan hingga masa depannya.
Coba deh bayangin, kamu berasal dari keluarga miskin dan sudah menikah. Karena susah, kamu berharap bantuan dari pemerintah, terus pas ada agenda bagi bansos dan kebetulan kamu hidup di teritori pemerintahan Dedi Mulyadi, eh kamu gak bisa dapat karena harus vasektomi dulu. Waduh, deg-degan gak tuh? Apa mau istikarah dulu?
Sebenarnya wacana vasektomi Dedi Mulyadi gak salah, karena alasannya ada benarnya. Tapi, gak bisa membenarkan juga, sih. Jadi daripada sibuk memperdebatkan benar dan salah, lebih baik kita bahas empat hal yang wajib kamu pertimbangkan sebelum punya anak!
1. Dompet harus lebih kuat dari cinta

Rasa cintamu sama pasangan, emang pengen buru-buru punya momongan; karena gak sabar mau lihat mini version gabungan dari kalian. Tapi, tunggu dulu! Sebelum buru-buru punya anak, perhatikan juga biaya yang kamu perlukan. Bukan cuma biaya kehamilan dan persalinan, tapi biaya masa depan. Kalau belum mampu, mending jangan. Please, anak itu bukan sekadar boneka mainan yang gak perlu makan. Mulai dari biaya lahiran, popok, susu, bahkan biaya hidupnya, semua butuh perhitungan.
Wacana Dedi Mulyadi soal vasektomi buat keluarga miskin itu jadi alarm dan buat kita lebih aware, kalau keuangan belum siap, hidup bisa tambah sulit. Daripada meributkan wacananya, mumpung belum punya anak, mending kamu nabung mulai dari sekarang, sisihkan uang buat masa depan anak; biar anak hidupnya gak luntang lantung yang harusnya bisa hidup dengan layak.
2. Siapkan mental biar kepala kamu gak pusing

Lihat video bayi lucu di Instagram, memang ampuh bikin hati meleleh. Tapikan punya anak gak cuma soal gemes-gemesan. Kalau kamu belum siap kebangun tengah malam karena bayi nangis mau minta susu atau ganti popok, mending niat punya anaknya kamu pendam. Bukan melarang-larang, tapi, punya anak itu harus punya kesiapan mental dan kestabilan emosi.
Jangan buru-buru, siapkan dulu mental kamu. Karena kalau mentalnya belum siap dan kamu memutuskan buat punya anak, yang ada anak bakal jadi korban pelampiasan emosi kamu dan bikin anak jadi gak bahagia hidupnya. Punya anak tuh, gak semudah konten-konten yang lewat di beranda!
3. Waktu untuk menemani anak, apa pun suasana hatimu

Scroll Tiktok berjam-jam terus nonton Netflix semalaman memanglah seru. Tapi, sudah siapkah kamu menemani anak main lego dan nonton Cocomelon pas kamu lagi butuh me-time? Kalau belum siap, mending tunda dulu. Kamu butuh menjaga anak kayak minimarket yang buka 24 jam. Kalau kamu gak menjaganya, pasti ada saja masalahnya.
Meluangkan waktu itu penting. Jadi kalau waktu kamu masih sibuk dengan pekerjaan atau hal-hal lain yang belum bisa kamu ubah dan berikan buat jaga anak, mending pikir beribu-ribu kali kalau pengen punya anak. Ingat! Bayi gak peduli dengan alasan kamu mau zoom meeting, kalau dia gak nyaman, ya, dia bakal nangis kejer.
4. Visi keluarga, anak bukan buat konten TikTok

Karena kamu bukan public figure yang bisa menjadikan anaknya bahan konten biar brand nempel, perlu banget buat menyiapkan rencana jangka panjang. Semua harus direncanakan dengan matang. Rencanakan sebaik-baiknya mulai dari kehamilan, persalinan, waktu masih umur beberapa bulan, tahunan, belasan. Bagaimana makannya, di mana sekolahnya, bagaimana cara didiknya. Mempersiapkan harus dengan sungguh-sungguh!
Anak bukan boneka gak bernyawa, dia manusia yang sama kayak kita. Punya hati, punya akal, dan punya kehidupan masa depan. Mendiskusikannya itu perlu, kalau gak kamu lakukan, itu tandanya memang kamu belum siap buat punya anak. Kalau memaksakan, ya jangan salahkan kalau Dedi Mulyadi mengejar kamu buat vasektomi.
Jadi, biar gak masuk radar kejaran Dedi Mulyadi, mending mulai mempersiapkan sejak dini. Kalau kamu belum nikah, boleh juga kamu cicil sedikit demi sedikit. Mulai dari keuangannya, mentalnya, emosinya, waktunya, dan rencana masa depannya. Biar nanti pas udah siap, kamu bisa menikmati enaknya punya anak.
Kalau kamu sudah siap punya anak, coba spill di komen! Atau ada yang mau kamu tambahkan?