Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak merasa sedih (unsplash.com/Annie Spratt)

Orangtua memiliki kewajiban untuk memenuhi segala kebutuhan anaknya. Bukan hanya kebutuhan secara fisik dan materi saja, tetapi juga kebutuhan berupa psikis serta mental. Sayangnya, banyak orangtua yang gak sadar telah mengabaikan kebutuhan emosional anak sedari kecil.

Dilansir Choosing Therapy, Elizabeth Marston, seorang pekerja clinical social, menyebutkan bahwa salah satu bentuk pengabaian emosional anak adalah mengabaikan perasaan mereka. Misalnya, mengatakan bahwa anak 'cengeng.'

Dampaknya, pengabaian emosi ini pun dapat tumbuh menjadi trauma tersendiri bagi anak. Lantas, mari simak beberapa perilaku anak yang menunjukkan pengabaian emosi di bawah ini.

1. Anak merasa enggan untuk bergantung terhadap orang lain

Ilustrasi anak sedang sendirian (unsplash.com/Josh Applegate)

Pertama, anak biasanya memiliki rasa enggan untuk bergantung terhadap orang lain. Hal ini menjadi tanda yang umum dimiliki oleh para anak dengan rasa trauma terkait pengabaian emosi.

Anak cenderung selalu menolak bantuan dari orang lain dan berusaha berjuang sendirian. Dilansir Modern Intimacy, Kayla Tricaso, seorang patient intake specialist di Modern Intimacy, menyebutkan seorang anak dengan pengabaian emosi di masa kecil akan belajar bahwa mereka gak bisa mengandalkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya.

Oleh sebab itu, akan sulit pula bagi mereka mengandalkan orang lain. Bahkan, mereka akan merasa cemas jika ketergantungan pada orang lain.

2. Sering menyalahkan diri sendiri

Editorial Team

Tonton lebih seru di