Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menanamkan Pola Pikir Berkembang pada Anak, Yuk Terapkan!

ilustrasi keluarga bermain (pexels.com/RODNAE Production)

Setiap orang memiliki kapasitas untuk mempelajari dan melakukan berbagai hal di dunia ini. Namun sering kali pemikiran kita sendiri yang menghentikan kita untuk mencoba hal-hal baru. Padahal, otak akan berkembang jika diberikan stimulasi yang tepat.

Demi mencapai potensi maksimal di masa mendatang, kita memerlukan pola pikir berkembang atau growth mindset. Pemikiran ini mendorong kita untuk mengeksplorasi banyak hal dan percaya bahwa kita tak mempunyai batasan.

Pola pikir ini sebaiknya ditanamkan sejak dini pada anak agar dia bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Untuk menanamkannya, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan para orangtua. Simak ulasannya baik-baik, ya!

1. Ajarkan makna kesalahan

ilustrasi keluarga belajar bersama (pexels.com/Annushka Ahuja)

Berbuat salah adalah hal yang manusiawi, begitu pula dengan mengalami kegagalan. Ini merupakan proses yang akan dan harus dialami setiap orang dalam perjalanan hidupnya. Sebab kedua hal ini dapat memberikan pelajaran berharga yang memungkinkan kita untuk melangkah lebih jauh.

Karenanya, ketika anak melakukan kesalahan, jangan buru-buru meluapkan emosi untuk memarahinya. Bagaimanapun, anak masih dalam tahap belajar sehingga belum benar-benar memahami cara melakukan segala sesuatu dengan benar. Hal yang sama harus diterapkan ketika mereka menghadapi kegagalan.

Sebagai gantinya, ajarkan anak bahwa it's okay untuk berbuat salah. Namun, ajak dia berpikir dan merenungi kesalahan, pelajaran yang didapat dan bagaimana cara agar dia tak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari. Ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk berani mengambil tantangan.

2. Ajak anak mengeksplorasi ide baru dalam memecahkan masalah

ilustrasi keluarga (freepik.com/our-team)

Setiap masalah memerlukan metode penanganan yang berbeda. Oleh karena itu, kreativitas dan pemikiran yang out of the box menjadi modal utama dalam pemecahan masalah. Untuk menanamkan hal ini pada anak, kita bisa melakukan brainstorming bersamanya guna mencari solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi.

Meskipun kita sebagai orangtua kerap tergoda untuk membantu mereka memecahkan masalah, tapi berikan anak kesempatan untuk menyelesaikannya secara mandiri. Pacu dia untuk memikirkan beberapa solusi alternatif yang mungkin bekerja. Fasilitasi mereka dengan beberapa platform untuk mencari informasi yang relevan dengan permasalahannya.

3. Kembangkan resiliensi pada anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Gustavo Fring)

Badai pasti berlalu. Ungkapan ini menunjukkan bahwa setiap masalah pasti memiliki jalan keluar. Hal yang sama berlaku ketika anak menghadapi permasalahan. Orangtua tentu tak ingin mereka terjebak dalam masalah yang terlalu berat sebab khawatir akan keadaannya. 

Padahal ini berguna untuk mengembangkan kemampuan resiliensi pada anak. Apa itu resiliensi? Ini adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap sebuah kejadian atau masalah yang berat dalam kehidupan. Dengan memiliki kemampuan tersebut, anak akan menjadi lebih tangguh di masa mendatang.

4. Tanamkan bahwa kegagalan dapat mendorong anak berkembang

ilustrasi keluarga (unsplash.com/National Health Institute)

Ingat, tak ada yang sempurna di muka bumi ini. Karenanya, kita akan banyak menemukan hambatan dan mengalami kegagalan dalam kehidupan. Namun sejatinya, melalui kegagalan, kita bisa mempelajari banyak hal yang diperlukan untuk langkah selanjutnya.

Merasa kecewa karena tak berhasil meraih hal yang diinginkan merupakan hal yang wajar. Namun jangan biarkan kesedihan membelenggu perasaan anak. Sebagai gantinya, ajak mereka untuk belajar dari kegagalan sehingga dia bisa menjadi jauh lebih baik di kesempatan selanjutnya.

5. Apresiasi proses, bukan hasil

ilustrasi keluarga (unsplash.com/sofatutor)

Kita selaku orangtua cenderung hanya memuji hasil yang ditorehkan alih-alih proses yang mereka lalui. Padahal, proses merupakan aspek yang jauh lebih penting dibandingkan hasil. Upaya yang ditorehkan anak dalam mencapai suatu tujuan tertentu tak boleh luput dari perhatian. Sebab proseslah yang akan mengantarkan anak pada hasil yang gemilang.

Oleh karena itu, mulailah mengapresiasi usaha dan kerja keras yang anak lakukan dalam meraih hal-hal yang mereka inginkan. Tanpa sadar, ini dapat mendorong mereka untuk lebih menghargai proses dibandingkan hanya fokus dan berorientasi pada hasil.

Menanamkan pola pikir berkembang pada anak tentu bukanlah hal yang mudah. Namun kita perlu senantiasa berupaya menerapkan strategi agar anak memiliki growth mindset dan berhasil mencapai potensi maksimalnya di masa mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Chalimatus Sa'diyah
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us