Saat ini, teknologi semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Salah satu tren yang semakin populer adalah curhat ke AI. Dengan kemampuan AI untuk mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan saran cepat, atau sekadar menjadi tempat mencurahkan isi hati, banyak orang, termasuk anak-anak dan remaja, mulai menjadikan AI sebagai "teman" mereka.
Namun, tren ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua. Bagaimana memastikan hubungan emosional dengan anak tetap terjaga ketika mereka lebih nyaman mencurahkan isi hati dengan teknologi daripada keluarga? Sebagai orangtua, wajar jika merasa khawatir. Teknologi, jika digunakan tanpa pengawasan, memang bisa menjadi penghalang komunikasi langsung dalam keluarga.
Tapi jangan khawatir, tren ini juga bisa menjadi momen refleksi untuk memperkuat hubungan dengan anak-anak. Di tengah era digital, peran orangtua tetap tak tergantikan. Kehangatan, perhatian, dan kasih sayang manusia tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh mesin, tak peduli seberapa canggihnya. Berikut tips yang dapat membantu untuk tetap dekat dengan anak di era AI menjadi tempat mereka curhat.