Tren Curhat ke AI Populer? Ini Tips Orangtua Tetap Dekat dengan Anak

Saat ini, teknologi semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Salah satu tren yang semakin populer adalah curhat ke AI. Dengan kemampuan AI untuk mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan saran cepat, atau sekadar menjadi tempat mencurahkan isi hati, banyak orang, termasuk anak-anak dan remaja, mulai menjadikan AI sebagai "teman" mereka.
Namun, tren ini juga menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua. Bagaimana memastikan hubungan emosional dengan anak tetap terjaga ketika mereka lebih nyaman mencurahkan isi hati dengan teknologi daripada keluarga? Sebagai orangtua, wajar jika merasa khawatir. Teknologi, jika digunakan tanpa pengawasan, memang bisa menjadi penghalang komunikasi langsung dalam keluarga.
Tapi jangan khawatir, tren ini juga bisa menjadi momen refleksi untuk memperkuat hubungan dengan anak-anak. Di tengah era digital, peran orangtua tetap tak tergantikan. Kehangatan, perhatian, dan kasih sayang manusia tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh mesin, tak peduli seberapa canggihnya. Berikut tips yang dapat membantu untuk tetap dekat dengan anak di era AI menjadi tempat mereka curhat.
1. Luangkan waktu untuk mendengarkan tanpa gangguan
Salah satu alasan anak mungkin lebih memilih curhat ke AI adalah karena mereka merasa didengarkan tanpa gangguan. Sebagai orangtua, penting untuk menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan anak tanpa interupsi dari gadget, pekerjaan, atau aktivitas lainnya. Berikan perhatian penuh saat mereka berbicara.
Tatap mata mereka, dengarkan dengan saksama, dan berikan respons yang menunjukkan bahwa benar-benar peduli. Ketika anak merasa didengarkan dengan sepenuh hati, mereka akan lebih nyaman untuk berbicara dan berbagi cerita dengan orangtua daripada dengan teknologi.