ilustrasi merasa kesepian (pexels.com/Monstera Production)
Biasanya, individu yang nolep cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Bahkan, mereka cenderung menghindari interaksi dengan lingkungan sosial. Gaya hidup ini bisa sangat merugikan diri sendiri. Kurangnya interaksi dengan orang lain dapat menyebabkan kehilangan keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi.
Bahkan, tak jarang orang nolep mengalami kesulitan dalam membangun dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Kecenderungan mereka untuk mengisolasi diri dan menghindari interaksi yang lebih mendalam dapat membuat mereka merasa dijauhi dan terasing. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan bisa memicu depresi yang hebat.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bisa langsung dicap sebagai "nolep". Istilah ini lebih identik dengan sikap yang berlebihan dalam mengasingkan diri dari lingkungan sosial. Mereka yang nolep biasanya memiliki sedikit aktivitas selain bersantai, bermain game, atau menonton film sepanjang hari, seolah-olah tidak memiliki tujuan atau minat lain dalam hidup.
Jika kamu merasa memiliki kecenderungan nolep, misalnya kesulitan berinteraksi sosial atau lebih suka menyendiri di rumah, penting untuk mencoba mengubah kebiasaan ini secara bertahap. Jika merasa kesulitan melakukannya sendiri, jangan ragu mencari bantuan profesional.
Ingat, menjaga keseimbangan antara waktu untuk diri sendiri dan interaksi sosial adalah kunci untuk kesehatan mental, fisik, dan kesejahteraan sosial secara keseluruhan. Semoga kamu dapat menjalani hidup yang lebih seimbang dan bermakna, ya sob!