Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan yang sedang fokus bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Kebanyakan orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang mereka miliki. Namun, ada sebagian orang yang tidak puas dengan keadaan seperti itu. Tidak hanya sekadar mencari nafkah untuk membangun kehidupan, orang-orang seperti ini menjadikan aktivitas kerja sebagai hal yang harus diperlakukan dengan sangat serius. Oleh sebab itu, rasanya tidak berlebihan bila sosok-sosok tersebut dijuluki sebagai para penggila kerja alias workaholic.

Ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang seolah tidak bisa berhenti untuk bekerja, mulai dari faktor ekonomi, hingga keinginan untuk memenuhi ambisi diri. Namun demikian, terlepas dari apa pun penyebabnya, setiap pribadi workaholic kerap mengorbankan banyak hal berharga dalam hidupnya. Apa saja yang dimaksud? Temukan jawabannya di sini!

1.Kesehatan diri

ilustrasi seseorang yang sedang sakit (pexels.com/Gustavo Fring)

Tidak seperti orang-orang yang bekerja pada umumnya, sosok workaholic tidak menjadikan waktu sebagai batasan untuk memulai dan mengakhiri pekerjaannya. Mereka bisa saja mengawali kegiatannya saat masih banyak orang terlelap dan tetap melakukan banyak hal saat yang lain sudah pulang dan berkumpul dengan keluarga. Bagi pribadi seperti ini, kerja merupakan prioritas utama yang harus mendapatkan perhatian lebih.

Keadaan semacam itu jelas saja akan menimbulkan konsekuensi buruk untuk kesehatan. Pasalnya, seorang workaholic sering kali terlambat makan, kurang istirahat, hingga tidak segera memeriksakan diri ke dokter saat sudah mulai sakit hanya karena khawatir bila pekerjaannya akan terganggu. Jika tidak melakukan perubahan yang positif, maka kualitas kesehatan jangka panjang yang akan menjadi taruhannya.

2.Interaksi sosial

Editorial Team

Tonton lebih seru di