Ilustrasi berdoa (pexels.com/RDNE Stock project)
Menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas karunia nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu dalam kehidupan di dunia ini. Semua ini harus disyukuri agar senantiasa ditambah oleh Allah, bukan malah dikufuri sehingga nikmat ini akan dicabut dan diganti dengan siksa yang pedih.
Selawat serta salam juga harus kita sampaikan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberi petunjuk kepada kita bagaimana menjalani dan melaksanakan misi hidup dengan baik. Melalui firman Allah yang disampaikan kepada beliaulah, kita tahu bahwa tujuan diciptakannya kita ke dunia ini hanyalah untuk beribadah kepada Allah.
Tugas kita beribadah di dunia ini harus kita perkuat dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah agar kita senantiasa berada pada jalur yang benar sesuai syariat-Nya. Mari kita kuatkan ketakwaan ini dengan sekuat tenaga menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam Kitab Tanbighul Ghafilin, Syaikh Abi Laits As Samarqandy menyebutkan, bahwa ada 4 hal yang harus kita perhatikan agar amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Pertama adalah memiliki ilmu. Ilmu menjadi hal yang sangat penting dalam beribadah karena tanpa ilmu kita tidak akan dapat beribadah dengan benar.
Tanpa ilmu, ibadah yang kita lakukan bisa jadi keluar dari garis syariat yang telah ditentukan. Semisal saat kita akan melaksanakan salat, kita harus memiliki ilmu tentang syarat dan rukunnya. Ketika kita akan berpuasa, kita harus memiliki ilmu tentang kapan waktu berpuasa dan apa saja yang bisa membatalkannya. Jika kita beribadah tanpa ilmu, bisa saja shalat dan puasa kita batal sehingga tidak diterima Allah SWT.
Kedua adalah niat yang benar. Dalam melakukan amal ibadah di dunia, niat menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Niat menjadi penentu apakah ibadah kita memiliki nilai atau tidak di sisi Allah. Amal ibadah kita bisa diibaratkan seperti angka nol. Berapa pun angka nol yang berjajar, tak akan memiliki nilai kecuali di depan deretan nol tersebut kita awali dengan angka selain nol. Angka yang bernilai itulah yang dinamakan niat. Jika kita memiliki angka nol sebanyak enam dan diawali dengan angka 1, maka nilai satu juta yang akan kita dapatkan.
Selanjutnya yang ketiga adalah sabar dalam menjalani proses. Amal ibadah yang kita lakukan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya memerlukan proses yang didalamnya akan dijumpai dinamika seperti godaan dan sejenisnya. Sabar menjadi kunci agar kita senantiasa istiqamah dalam beribadah dan meraih kesuksesan.
Keempat adalah Ikhlas. Kita harus menanamkan dalam diri kita bahwa amal ibadah yang kita lakukan harus ikhlas karena Allah SWT. Bukan karena hal-hal lain seperti ingin dilihat, dipuji, dan mendapatkan imbalan dari manusia. Dalam kitab Risalah Al Qusyairiyah disebutkan, bahwa ikhlas adalah melakukan sesuatu hanya karena Allah, bukan karena manusia yang artinya:
“Ikhlas adalah memurnikan diri kepada Allah dari pandangan makhluk."