3 Novel Historical Fiction Leila Chudori, Wajib Masuk Book List!

Leila S. Chudori adalah penulis yang memulai karyanya pada usia 12 tahun. Hingga 2024, lebih dari 11 buku telah diterbitkan Leila. Karyanya tersebar dalam beberapa genre, termasuk historical fiction.
Historical Fiction adalah genre yang memadukan imajinasi penulis dengan cerita berlatar masa lalu, kejadian-kejadian memorable, dan sejarah nyata. Genre ini dapat ditemukan di beberapa karya Leila S. Chudori. Penasaran apa saja novel historical fiction Leila Chudori? Simak selengkapnya!
1. Pulang (2012)

Pulang adalah novel karya Leila S. Chudori yang berkisah tentang eksil politik Indonesia, Dimas Suryo dan kawan-kawannya. Mereka terjebak di Prancis dan tak bisa kembali ke tanah air. Dimas tak menyangka kepergiannya untuk menghadiri sebuah konferensi di Santiago dan Peking berakhir miris. Sempat berkelana ke beberapa negara, Dimas akhirnya menetap di Prancis dan menikah dengan Vivienne.
Setelah kepergian Dimas, gejolak politik Indonesia tahun 1965 memuncak. Beberapa kawan yang dianggap golongan kiri atau terlibat dengannya ditangkap. Termasuk Hananto Prawiro, salah satu sahabat Dimas yang di hukum mati.
Selain menggambarkan bagaimana ketegangan politik Indonesia tahun 1965, novel ini juga mengambil dua peristiwa bersejarah lain yaitu peristiwa Prancis, Mei 1968 dan peristiwa Indonesia, Mei 1998. Perlu diingat, novel ini tidak cocok untuk semua usia. Pastikan usiamu sudah cukup saat membaca novel ini.
2. Laut Bercerita (2017)

Laut Bercerita merupakan salah satu novel garapan Leila S. Chudori yang meraih predikat best seller. Novel ini berkisah tentang sekelompok pemuda yang memperjuangkan HAM rakyat ditengah gonjang-ganjing politik. Keberanian mereka dalam berbagai aksi membuat salah satu pihak terusik. Keadaan ini berujung pada penyiksaan dan penghilangan beberapa aktivis.
Berlatar tahun 1991-2007, beberapa adegan dalam novel ini diambil dari kisah nyata seperti tragedi Blangguan 1993, dan Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli) atau Peristiwa Sabtu Kelabu. Cara Leila membagi novelnya dalam dua sudut pandang menjadi daya tarik tersendiri. Pembaca akan diajak memahami Biru Laut, tokoh utama dalam novel ini yang mengalami serentetan kejadian tak terduga bersama rekan-rekannya saat berusaha menegakkan hak rakyat, dan sudut pandang kedua yaitu Asmara Jati, adik Biru Laut.
Pada bagian kedua, Leila menyoroti trauma para aktivis yang dikembalikan setelah penghilangan serta keadaan keluarga para aktivis yang hilang dan tak kembali. Laut Bercerita cocok bagi pembaca yang ingin mengetahui sejarah Indonesia terutama tahun 1998.
3. Namaku Alam (2023)

Selain dua novel diatas, Namaku Alam adalah novel Leila S. Chudori yang bergenre Historical Fiction. Novel yang merupakan spin off dari Pulang (2012) ini baru rilis pada 2023 lalu. Sempat disinggung dalam novel Pulang, karakter bernama Alam yang merupakan satu-satunya anak laki-laki Hananto Prawiro dikembangkan di novel ini.
Saat ayahnya dihukum mati Alam masih berusia 5 tahun. Kendati demikian, Alam punya photograpic memory , ia ingat betul bagaimana pertemuan terakhirnya dengan sang ayah. Sagara Alam tumbuh sebagai anak pemberani bersama Bimo yang bernasib hampir mirip dengannya. Mereka menjadi sahabat dari kecil hingga dewasa.
Edisi pertama Namaku Alam menjelaskan bagaimana keluarga tapol dapat bertahan hidup, termasuk kehidupan Alam pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Edisi kedua mengisahkan babak baru Sagara Alam yaitu ketika ia kuliah sampai bekerja di salah satu media. Meskipun belum rilis, edisi kedua dari Namaku Alam telah dinanti banyak pembaca.
Ketiga novel historical fiction Leila Chudori di atas memang cocok dibaca siapa saja yang ingin menengok 'wajah' lain sejarah Indonesia. Kira-kira mana novel yang akan kamu baca duluan?