3 Tips agar Tidak Berlebihan dalam Membeli Takjil, Hindari Mubazir

Menjalani puasa Ramadan belum lengkap rasanya kalau belum membeli takjil. Aneka makanan dan minuman enak yang menggugah selera tersebut memang jadi pilihan tepat untuk berbuka puasa. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak yang tertarik untuk berburu takjil agar bisa mendapatkan porsi yang lebih banyak.
Sayangnya, sering kali banyak orang membeli takjil akibat lapar mata. Begitu sudah masuk waktu berbuka, ternyata yang mampu dihabiskan hanya sebagian kecil saja. Sisa yang masih banyak terkadang masih dapat dikonsumsi keesokan harinya, tetapi tidak sedikit pula yang akhirnya terbuang sia-sia karena telah basi.
Tentu saja, hal tersebut sudah tergolong mubazir dan tidak boleh dibiasakan. Lantas, bagaimana agar tidak berlebihan dalam membeli takjil? Coba ikuti tips berikut ini, ya!
1.Selalu ingat bahwa minum dan makan sekadarnya sudah cukup untuk berbuka puasa
Tidak dapat dimungkiri bahwa deretan takjil dengan beraneka ragam makanan dan minuman menggugah selera memang selalu sayang untuk dilewatkan. Membayangkan menyantap bermacam-macam kudapan tersebut saat buka puasa nanti tentu terasa menyenangkan. Oleh sebab itu, tidak heran apabila banyak orang rela ikut serta dalam “takjil war” demi mendapatkan jajanan enak yang sudah diincar.
Namun, pahami bahwa lapar mata itu nyata adanya. Perasaan menggebu-gebu untuk memborong aneka jajanan sebenarnya hanya hawa nafsu belaka. Begitu adzan maghrib sudah berkumandang dan diperbolehkan untuk berbuka puasa, dahaga dan lapar bahkan sudah bisa diatasi dengan segelas air dan makanan dalam kuantitas kecil tetapi padat nutrisi, seperti kurma.
Jika pun perut masih terasa muat, mungkin satu atau dua jenis makanan saja sangat cukup untuk menghadirkan rasa kenyang. Jadi, beli takjil sekadarnya saja agar bisa dihabiskan, sehingga terhindar dari mubazir, ya!