ilustrasi suasana berdiskusi (pexels.com/Yan Krukau)
Sebagian orang sulit menerima kesuksesan orang lain karena mereka percaya bahwa kesuksesan tersebut tidaklah adil atau pantas. Mereka mungkin menganggap bahwa individu tersebut mendapat keuntungan tidak karena usaha atau kemampuan mereka sendiri, tetapi karena faktor-faktor lain seperti keberuntungan, hubungan sosial, atau kekayaan warisan.
Ketidakpuasan terhadap persepsi ketidakadilan ini bisa mengakar dalam ketidakpercayaan terhadap sistem yang mendukung kesuksesan, baik itu dalam konteks karier, pendidikan, atau kehidupan sosial. Hal ini dapat menghasilkan perasaan frustrasi dan ketidakpuasan terhadap sistem, serta membuat sulit untuk menghargai atau menerima kesuksesan individu lain.
Meskipun sulit, penting untuk memahami dan mengatasi rintangan yang mungkin muncul dalam menerima kesuksesan orang lain. Dengan menyadari akar-akar psikologis dan sosial dari perasaan cemburu atau ketidaknyamanan, kita dapat mulai membangun empati dan penghargaan terhadap pencapaian orang lain.
Ini bukanlah tentang meniadakan perasaan kita sendiri, tetapi tentang memperluas perspektif kita dan menghargai keberhasilan sebagai sesuatu yang dapat memotivasi dan menginspirasi kita. Dengan berusaha untuk memahami kompleksitas ini, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan mendukung, di mana kesuksesan individu tidak lagi dianggap sebagai ancaman, tetapi sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi kita semua.