Standar hidup memang dijadikan sebagai patokan dalam meraih tujuan. Bahkan ini membantu menciptakan kehidupan yang terarah jika dikelola dengan bijaksana. Setiap generasi tentu memiliki standar hidup masing-masing yang ingin dicapai. Tidak terkecuali dengan Milenial dan Gen Z. Namun jika diperhatikan lebih lanjut, seringkali Milenial dan Gen Z terjebak standar hidup yang sebenarnya tidak realistis.
Standar hidup tersebut tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Namun, justru dianggap sebagai prioritas yang wajib dicapai. Kondisi ini tentu dapat memicu ketidakseimbangan. Lantas, apa yang membuat Milenial dan Gen Z sering terjebak standar hidup tidak realistis? Apakah karena dipengaruhi oleh empat alasan di bawah ini?