Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Dampak Buruk Terlalu Sering Mencari Validasi, Bikin Capek Mental!

Wanita sedang make up (Pexels.com/Connor McManus)
Wanita sedang make up (Pexels.com/Connor McManus)

Di era media sosial seperti sekarang, semua orang bisa dengan mudah menunjukkan kehidupannya. Mau posting outfit, pamer pencapaian, sampai cerita galau pun bisa dapet ratusan likes dan komentar.

Nah, tanpa sadar, hal ini bikin kita jadi terbiasa cari validasi dari luar. Rasanya kalau gak ada yang like, comment, atau bilang “kamu keren”, langsung ngerasa ada yang salah sama diri sendiri.

Padahal, terlalu sering mencari validasi bisa berdampak buruk buat kesehatan mental kita. Bukannya makin percaya diri, yang ada malah makin tergantung sama penilaian orang lain. Lama-lama jadi gak tahu lagi apa yang benar-benar bikin diri sendiri bahagia.

Yuk, kenali dampak buruknya biar kamu bisa mulai berhenti mengandalkan pengakuan orang lain buat merasa cukup!

1. Bikin kamu susah jadi diri sendiri

Wanita sedang make up (Pexels.com/Connor McManus)
Wanita sedang make up (Pexels.com/Connor McManus)

Kalau kamu terlalu sering nyari validasi, secara gak sadar kamu jadi suka menyesuaikan diri biar sesuai ekspektasi orang lain. Kamu mulai berpikir, “Aku harus begini supaya mereka suka,” bukan lagi “Aku begini karena ini aku banget.” Padahal, jadi diri sendiri itu penting banget buat kebahagiaan jangka panjang.

Makin sering kamu nyari pengakuan, makin kamu kehilangan koneksi sama diri sendiri. Kamu jadi gak tahu sebenarnya apa yang kamu suka atau kamu lakuin hanya karena pengin diterima. Ini bukan cuma soal penampilan, tapi juga pilihan hidup, pekerjaan, sampai hubungan. Kalau terus-terusan gini, kamu bakal capek karena hidup dalam standar orang lain, bukan versi terbaik dari dirimu sendiri.

2. Rentan overthinking dan merasa gak cukup

Ilustrasi sedang khawatir (pexels.com/ Andrew Neel)
Ilustrasi sedang khawatir (pexels.com/ Andrew Neel)

Sering cari validasi dari luar bikin kamu gampang overthinking. Misalnya, kamu udah kasih yang terbaik dalam suatu hal, tapi karena gak ada yang muji atau ngasih feedback, kamu langsung mikir, “Apa aku gagal ya?” Padahal bisa jadi orang-orang cuma gak ngomong aja, bukan berarti kamu kurang.

Overthinking ini bisa muncul dari hal-hal sepele dan berkembang jadi krisis percaya diri. Kamu terus mikir apa yang salah sama diri kamu, padahal gak ada yang salah. Mencari validasi terus-menerus juga bikin kamu ngerasa pencapaianmu gak berarti kalau gak diakui orang lain. Padahal yang paling tahu perjuanganmu ya kamu sendiri, bukan netizen atau lingkungan sekitar.

3. Emosi jadi gak stabil dan mudah kecewa

Ilustrasi berteriak (Pexels.com/Liza Summer)
Ilustrasi berteriak (Pexels.com/Liza Summer)

Terlalu bergantung pada pujian atau pengakuan dari orang lain bikin emosi kamu gampang naik turun. Kalau ada yang muji, kamu semangat banget. Tapi begitu gak ada respons, kamu langsung drop. Bahkan, sedikit kritik aja bisa bikin kamu baper seharian. Ini karena kebahagiaanmu ditaruh di tangan orang lain, bukan di kendalimu sendiri.

Lama-lama, kamu jadi lebih mudah kecewa karena ekspektasimu gak sesuai kenyataan. Gak semua orang bisa atau mau kasih validasi setiap saat. Kalau kamu terus mengandalkannya, ya siap-siap aja emosimu kayak roller coaster.

Hal ini bisa berdampak buruk bukan cuma buat kamu, tapi juga orang di sekitarmu. Mereka bisa jadi bingung atau capek menghadapi suasana hatimu yang gampang berubah.

4. Hubungan dengan orang lain jadi gak sehat

Ilustrasi sedang marahan (Pexels.com/Liza Summer)
Ilustrasi sedang marahan (Pexels.com/Liza Summer)

Percaya atau enggak, terlalu sering cari validasi juga bisa bikin hubunganmu dengan orang lain jadi toxic. Kamu mungkin jadi suka ngarep pasangan, sahabat, atau keluarga selalu ngasih pengakuan dan perhatian. Kalau mereka gak merespons sesuai ekspektasimu, kamu bisa marah atau ngambek. Akhirnya hubungan jadi tegang dan penuh tekanan.

Orang yang dewasa secara emosional bisa merasa cukup tanpa terus-menerus minta diyakinkan. Tapi kalau kamu selalu haus validasi, hubungan jadi berat sebelah karena kamu minta terus tanpa memberi ruang yang sama. Bahkan, bisa aja kamu jadi manipulatif tanpa sadar. Hal ini karena kamu pakai rasa bersalah buat dapetin perhatian. Padahal hubungan yang sehat itu tentang saling percaya, bukan saling menuntut validasi.

Mencari validasi itu wajar, tapi kalau terus-terusan dan jadi satu-satunya sumber kebahagiaan, itu berbahaya. Kamu jadi kehilangan jati diri, gampang overthinking, emosi gak stabil, dan merusak hubungan dengan orang lain. Ingat, pengakuan dari luar itu bonus, bukan kebutuhan utama.

Yang paling penting adalah kamu bisa merasa cukup, percaya diri, dan bahagia dengan dirimu sendiri. Jadi, yuk mulai kurangi kebiasaan cari validasi dan mulai bangun validasi dari dalam diri!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us