Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Lebaran Blues (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Hari Lebaran sudah sepatutnya menjadi momen penuh kebahagiaan, nih. Suasana rumah yang ramai, aroma opor yang menggugah selera, dan tangan-tangan yang saling merangkul dalam kehangatan. Namun, bagi sebagian orang, Lebaran justru terasa kosong, lho

Ada sesuatu yang terasa aneh, seperti perasaan hampa yang sulit dijelaskan. Fenomena ini dikenal sebagai Lebaran Blues, yaitu rasa gelisah, kehilangan semangat, dan kesepian saat hari yang suci ini tiba.

Mungkin kamu juga pernah merasakannya. Nah, berikut ini empat penyebab utama mengapa Lebaran Blues bisa terjadi dan membuat perayaan Idulfitri terasa tak seceria yang dibayangkan.

1. Jauh dari keluarga, Lebaran tak lagi sama

ilustrasi Lebaran Blues (pexels.com/cottonbro studio)

Kita tahu bersama kalau lebaran identik dengan momen bercengkrama bersama keluarga. Namun, bagi mereka yang tak bisa pulang kampung, nih, entah karena pekerjaan, biaya yang tak mencukupi, atau situasi tertentu, hari raya bisa terasa kosong. Suasana rumah yang biasanya ramai mendadak sepi dan kehangatan keluarga hanya bisa dirasakan melalui layar ponsel, itupun jika sempat.

Ironisnya, rindu adalah bagian dari kehidupan, tapi saat Lebaran, rindu itu terasa lebih tajam. Kamu mungkin berusaha mengalihkan perhatian dengan bertemu teman di lingkungan terdekat atau melakukan aktivitas lain, tapi tetap saja ada perasaan yang sulit untuk diobati.

Video call bisa sedikit mengurangi jarak, tapi tak ada yang benar-benar bisa menggantikan pelukan orang tua atau kebersamaan di meja makan saat takbir terus berkumandang.

2. Ekspektasi Lebaran yang terlalu tinggi

Editorial Team

EditorKAZH s

Tonton lebih seru di