Lebaran merupakan cara masyarakat di Indonesia dalam menyebutkan Hari Raya Idulfitri. Biasanya, Lebaran dibarengi dengan kegiatan mudik atau pulang dari perantauan ke kampung halaman.
Sebagai sebuah perayaan hari raya suatu agama, Lebaran seharusnya tidak hanya sebatas perayaan keagamaan semata, tetapi juga sebagai momen refleksi yang dipenuhi oleh hal yang mengedepankan spiritualitas seperti bermaaf-maafan, gotong royong membantu saudara yang sedang kesulitan, dan lain sebagainya.
Namun, seiring berjalannya waktu, makna sejati Lebaran sering kali terdistorsi oleh budaya konsumtif dan pemikiran yang keliru sehingga menjadikannya sebagai ajang untuk mengadu hal-hal yang bersifat duniawi. Berikut empat kesalahan berpikir yang kerap terjadi selama Lebaran dan bagaimana Lebaran yang seharusnya.