Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita (pexels.com/Gary Barnes)

Kita sering melabeli “validasi” sebagai hal yang buruk. Terlebih, ketika kita meminta dari orang lain dalam beragam bentuk: entah melalui pamer pencapaian atau kesuksesan, melalui sikap people-pleaser, dan masih banyak lagi. Padahal, tahukah kamu, gak selamanya validasi adalah hal buruk.

Ketika kamu berhasil memvalidasi dirimu, perasaanmu, atau pikiranmu, yakin, deh, kamu akan berhenti cari-cari validasi ke orang lain. Untuk lebih jelasnya, yuk simak empat poin di bawah.

1.Terima perasaanmu tanpa penghakiman

ilustrasi wanita (pexels.com/Ogo)

Coba bayangkan, ketika teman dekatmu merasa sedih dan curhat padamu tentang masalahnya. Apa kamu akan langsung melempar penghakiman, “Halah, gitu doang sedih. Lebay!” Tidak, bukan? Sebaliknya, kamu berusaha untuk mengerti dan memandang situasi berdasarkan sudut pandangnya.

Kalau kamu bisa melakukan itu pada orang lain, kenapa tidak bisa lakukan pada diri sendiri? Jangan terlalu keras pada dirimu. Hampiri emosimu dan terima itu dengan tangan terbuka lebar tanpa penghakiman. Termasuk emosi negatif. Hei, tidak ada yang salah dengan merasa sedih, khawatir, marah, atau gelisah. Kamu tidak bisa berekspetasi untuk selalu bahagia dalam hidup.

2.Tidak perlu malu untuk emosi negatifmu

ilustrasi wanita (pexels.com/cottonbro studio)

Tanpa disadari, terkadang kita sering membiarkan rasa frustrasi, sedih, gelisahmu berubah menjadi rasa malu. Seolah, merasakan perasaan itu adalah tindak kriminal. Contoh, ketika kamu sedih dan frustrasi merasa gagal. Kamu cenderung merahasiakan itu, karena kamu tidak mau orang lain tahu kamu merasa sedih dan frustrasi karena gagal.

Kamu memberi makan rasa malu ini dengan berpura-pura seolah semua baik-baik saja. Atau malah, kamu menyalahkan diri sendiri dengan pikiran, “seharusnya aku tidak sedih untuk masalah sekecil itu”. Padahal, tidak ada yang terlalu lemah atau terlalu kuat untuk merasa sedih. Karena sedih adalah salah satu perasaan, dan sah-sah saja dirasakan oleh manusia.

3.Kenalilah kelebihanmu

ilustrasi wanita (pexels.com/George Milton)

Mengenali kelebihan diri sendiri penting, agar ke depannya kamu bisa mengambil keputusan terbaik untuk dirimu. Agar nantinya pun, kamu tidak perlu mencari pengakuan pada orang lain. Opini orang tidak menjatuhkan bagaimana kamu memandang dirimu.

Ini juga membantumu merangkul diri sendiri apa adanya. Kamu adalah berharga, tak ternilai, terlepas dari apa yang orang katakan tentangmu.

4.Lakukan self-talk positif setiap hari

ilustrasi wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Coba pikirkan satu hal positif yang kamu sukai dari dirimu. Lalu katakan itu di depan cermin setiap hari. Itu bisa menjadi kekuatanmu dalam menjalani hidup.

Dibanding terus mencari kekurangan pada diri sendiri, menuntut dirimu macam-macam, coba mulailah untuk menerima dirimu. Karena validasi dimulai dari penerimaan.

Ketika kamu tidak bisa memvalidasi diri sendiri, kamu pasti akan mencari validasi pada orang lain. Itulah yang bahaya, karena tanpa disadari, gambaran dirimu dipengaruhi oleh apa kata orang. Mulai sekarang, yuk belajar untuk memvalidasi diri sendiri. Kamu berharga dengan apa adanya dirimu sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team