Dalam dunia psikologi, energy vampire adalah sebutan untuk orang-orang yang menguras emosi orang di sekitarnya. Mereka biasanya dikenal sebagai sosok narsistis yang hobi menjadi pusat perhatian, suka mendominasi suasana dan cenderung controlling.
Disebut vampir karena tipe orang seperti ini mampu menyedot energi orang lain hanya dengan kehadirannya. Jangan dibiarkan terlalu lama, lakukan empat tips di bawah untuk menghadapi tipe orang energy vampire.
Tips pertama untuk menghadapi sosok energy vampire adalah menetapkan batasan yang jelas. Jangan termakan oleh perasaan canggung atau sungkan, karena bila dibiarkan malah akan menyakiti dirimu sendiri.
Mulailah dengan menjaga jarak, membatasi seberapa cepat kamu merespon, atau menanggapi panggilan telepon mereka. Lambat laun, ia pun akan mengerti dan tidak lagi mendesak untuk terus menghabiskan waktu denganmu.
Banyak orang termakan rasa kecewa karena ketika bertemu si energy vampire, mereka cenderung berekspetasi bisa mengubah tingkah lakunya. Padahal, ini bukan hal yang mudah. Dan kamu tidak perlu mengubah siapa pun.
Sikap dan tingkah laku mereka berada di luar kontrolmu, sehingga kamu tidak akan bisa sepenuhnya mengendalikan atau mengubah sikap mereka. Tapi, kamu bisa mengatur seberapa banyak energi emosional yang ingin kamu investasikan dalam hubungan itu.
Salah satu hal yang membuatmu menjadi “incaran” si energy vampire ialah kamu selalu ada dan siap mendengarkan mereka. Mungkin kamu melakukan ini karena sungkan menolak, atau karena kalian sudah berteman bertahun-tahun. Tapi kalau kamu tahu interaksi dengannya malah menguras energi, untuk apa dilanjutkan?
Cobalah memfokuskan energi lebih banyak pada hubungan lain atau dirimu sendiri. Semakin sedikit ketersediaanmu, semakin kecil kemungkinan mereka mendatangimu dulu.
Bukannya jahat, tapi kamu pun harus belajar untuk menata prioritas yang lebih tegas. Untuk apa terus meladeni orang yang hanya akan menguras emosimu?
Bila ketiga strategi di atas sudah dilakukan tapi ia masih menempel padamu, maka tidak ada cara selain jujur pada mereka. Jika kamu merasa cukup dengan dengan si energy vampire, cobalah untuk bicara dari hati ke hati tentang bagaimana perasaanmu tentang hubungan kalian selama ini.
Tidak ada jaminan ia akan berubah, tapi dengan ini perasaanmu akan lebih lega. Daripada terus dipendam-pendam dan kamu malah menjalani hubungan dalam keterpaksaan dan tekanan, lebih baik dikeluarkan saja. Dengan ini, ia pun bisa belajar untuk evaluasi diri.
Tidak mudah berhadapan dengan energy vampire, tapi jangan sampai itu membuatmu merasa ciut. Terapkan empat strategi di atas agar kamu pun bisa tegas dalam menetapkan batas.