Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Gak Terus Memanjakan Teman dengan Validasi Berulang

ilustrasi wanita (pexels.com/Alea Darmel)
ilustrasi wanita (pexels.com/Alea Darmel)

Saat teman merasa sedih, tentu kita ingin menjadi pendengar baik yang bukan hanya memberi solusi, tetapi juga validasi perasaannya. Namun, bagaimana bila temanmu terus datang untuk masalah yang sama berulang-ulang?

Kamu sudah memberinya nasihat, tapi ia tetap tidak mau dengar. Kamu terus merasa lelah secara emosional sebab harus terus menanggapi curhatannya. Ada baiknya, kamu bersikap tegas dengan memberi batasan dalam validasi perasaan temanmu. Berikut lima alasan logisnya.

1.Bikin dia terus-terusan mengomel hal yang sama

ilustrasi bekerja (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Edmond Dantès)

Salah satu tanda orang yang punya victim mentality ialah, selalu menyalahkan keadaan. Apa pun yang terjadi, ia selalu merasa sebagai korban atas sesuatu atau seseorang. Sesekali tidak apa-apa untuk mendengarkan curhatannya.

Tapi bila berkali-kali kamu melakukannya dan ia tak kunjung berubah, maka berhentilah untuk terus meladeninya. Bisa jadi ia hanya memanfaatkanmu untuk terus memvalidasinya tentang hal yang sama berulang-ulang. Ini pun membuatnya menjadi pribadi yang manja.

2.Ia tidak akan berubah dan belajar dari pengalaman

ilustrasi wanita (pexels.com/Ksenia Kartasheva)
ilustrasi wanita (pexels.com/Ksenia Kartasheva)

Salah satu hal tricky dalam menanggapi curhatan teman ialah, bila ia terus mengulangi cerita yang sama dengan keluhan yang sama tanpa niatan untuk berubah. Ini jadi membuatmu bertanya-tanya, apa ada yang salah?

Ini adalah tanda untukmu berhenti memanjakan perasaan doi. Bisa jadi segala curhat dan cerita kasihannya ialah pancingan untuk menuai simpatimu. Padahal, dari dia sendiri tidak ada niatan untuk berubah.

3.Selalu bergantung padamu untuk setiap masalahnya

ilustrasi ngobrol  (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi ngobrol (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Orang yang suka mengumbar kisah sedih demi validasi tidak akan berhenti sekali. Pasti akan ada kisah sedih lain dengan tujuan untuk meraih rasa kasihanmu. Alhasil, kamu jadi ingin terus menemani, menghabiskan waktu, dan meyakinkannya tentang hal yang sama berulang-ulang.

Bila ini diteruskan, ia akan terus bergantung padamu setiap ditimpa masalah. Bahkan untuk hal sesederhana mengakui dan mengelola emosi, ia akan datang padamu. Sudah jelas ini kebiasaan yang tidak sehat, karena kamu pun tidak bisa selalu ada 24/7 untuknya.

4.Energimu akan cepat terkuras

ilustrasi wanita (pexels.com/Alea Darmel)
ilustrasi wanita (pexels.com/Alea Darmel)

Akui saja, kita tidak bisa terus-menerus ada untuk seseorang. Kamu ingin membantunya, tapi bila ia tidak punya keinginan untuk berubah, maka kamu hanya akan membuang-buang waktu.

Bukan hanya itu, energi emosionalmu pun akan terkuras habis untuk mendengar cerita yang sama berulang-ulang. Demi kesehatan mentalmu, kamu harus mulai tegas dalam membangun batas.

5.Membangun batasan yang sehat dalam hubungan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/Karolina Grabowska)

Agar ia tidak bersikap seenaknya, perlu bagimu untuk membangun batasan yang sehat dalam hubungan, dimulai dengan bersikap tegas terhadap sikapnya. Saat ia mulai menceritakan hal yang sama, kamu bisa cut off dengan mengatakan betapa sering ia menceritakan itu berulang-ulang namun tidak ada perubahan. Tentu kamu bisa mengemas kata-kata agar tetap terdengar sopan.

Bukannya jahat, tapi ada masa ketika kita harus tegas dalam membangun batas, agar orang lain tidak bersikap seenaknya. Kamu pernah alami, gak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us

Latest in Life

See More

3 Contoh Ucapan Sambutan Baby Shower, Berkesan!

23 Sep 2025, 18:45 WIBLife