Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Gaya Hidup FOMO Bikin Kamu Susah Menabung Lho!

ilustrasi belanja karena FOMO (Freepik)

FOMO berasal dari kata Fear of Missing Out, yaitu rasa takut ketinggalan tren. Istilah ini sering membuat orang terjebak dalam dorongan untuk selalu mengikuti hal-hal terbaru. Gaya hidup FOMO mendorong orang mencari kepuasan instan dan terus membandingkan diri dengan orang lain. 

Akibatnya, banyak yang terjebak dalam pola hidup konsumtif, sulit mengelola keuangan, dan melupakan pentingnya memiliki tabungan untuk kebutuhan masa depan. Yuk, simak beberapa alasan mengapa gaya hidup FOMO bikin kamu sulit menabung!

1. Pengeluaran impulsif

ilustrasi dompet kosong (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Salah satu dampak FOMO adalah pengeluaran impulsif. Ketika merasa tertinggal dari tren atau kesempatan yang terlihat menarik, dorongan untuk segera membeli atau mengikuti jadi sangat kuat. 

Misalnya, saat melihat teman-teman mengunggah foto liburan atau memiliki gadget terbaru, kamu jadi terdorong untuk ikut-ikutan, padahal sebenarnya tidak butuh atau sudah punya rencana keuangan lain. Pengeluaran seperti ini bikin susah menabung, karena uang yang seharusnya disisihkan malah dipakai untuk hal-hal yang tidak direncanakan.

2. Prioritas yang berubah

Ilustrasi menetapkan tujuan keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Gaya hidup yang dipengaruhi FOMO dapat mengubah prioritas keuanganmu. Apa yang tadinya penting—seperti menabung untuk masa depan—menjadi terlupakan karena dorongan untuk menikmati momen saat ini. 

Dalam hal ini, tabungan adalah sesuatu yang terabaikan karena kamu lebih fokus untuk tidak ketinggalan pengalaman atau barang-barang yang menurutmu membuat hidup lebih ‘sempurna’. Tanpa prioritas yang jelas, rencana keuangan jangka panjang bisa berantakan.

3. Perbandingan sosial

ilustrasi iri hati (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat melihat orang lain tampak lebih sukses atau lebih bahagia karena memiliki barang-barang baru atau berlibur ke tempat-tempat mewah, kamu merasa terdorong untuk melakukan hal yang sama. 

Media sosial memengaruhi situasi ini dengan cara terus-menerus dibanjiri informasi tentang pencapaian dan gaya hidup orang lain yang membuat kamu merasa kekurangan. Akibatnya, kamu lebih banyak mengeluarkan uang untuk mengikuti tren daripada fokus pada peningkatan keuangan pribadi.

4. Kesulitan menolak

ilustrasi sedang mengobrol(pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Diskon besar-besaran, penawaran waktu terbatas, atau ajakan teman untuk hangout adalah hal-hal yang sering kali sulit ditolak. Hal ini menyebabkan kamu terus mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting. 

Akibatnya, tabungan kamu tidak berkembang sebagaimana mestinya karena kamu selalu tergoda untuk menggunakan uang untuk hal-hal yang instan dan tidak terencana.

5. Kurangnya kepuasan

ilustrasi sedih berlarut-larut (pexels.com/Liza Summer)

Gaya hidup FOMO juga membuat kamu kurang puas dengan apa yang sudah dimiliki. Selalu ada dorongan untuk mendapatkan yang terbaru atau yang lebih menarik. Akibatnya, pengeluaran kamu terus meningkat untuk mengejar kepuasan sesaat. Di saat yang bersamaan, menabung menjadi kebiasaan yang sulit kamu terapkan.

Agar kamu bisa mengendalikan FOMO, kamu harus arahkan perhatianmu ke tujuan keuangan yang lebih penting. Mulailah dengan menetapkan tujuan finansial yang spesifik, seperti menabung untuk dana darurat, membeli gadget yang benar-benar dibutuhkan, dana pendidikan, atau membeli rumah.

Selain itu, cobalah untuk membatasi diri seperti waktu penggunaan media sosial atau bisa detoks digital sementara. Dengan mengurangi eksposur terhadap kehidupan glamor orang lain, kamu bisa lebih fokus pada kehidupan dan tujuanmu sendiri, termasuk menabung lebih banyak. Tak kalah penting, salah satu kunci untuk mengatasi FOMO adalah dengan melatih rasa syukur. Ingatkan dirimu tentang hal-hal yang sudah kamu miliki dan nikmati saat ini. 

Gaya hidup yang terus-terusan FOMO memang bisa terasa menyenangkan dalam jangka pendek, tetapi dampaknya terhadap keuangan jangka panjang sangat merugikan. Dengan mengidentifikasi prioritas keuangan, kamu dapat kendalikan pengeluaran yang tidak perlu.

Aplikasi digibank by DBS (dok. Istimewa)

Mulailah kebiasaan menabung secara konsisten, walaupun jumlahnya kecil, bisa jadi langkah awal yang efektif. Salah satu pilihan yang praktis adalah menggunakan Aplikasi digibank by DBS.

Adanya Tabungan Maxi dari digibank by DBS dapat membantu lebih cepat menumbuhkan tabunganmu berkat bunga tinggi per tahunnya. Praktisnya lagi, ada 20 Dompet Maxi yang kamu bisa personalisasikan sesuai dengan tujuan keuanganmu. Misalnya kamu bisa membuat dompet untuk traveling, kebutuhan sehari-hari, atau goals yang lebih panjang seperti membeli dan renovasi rumah. Itu semua bisa kamu dapatkan hanya dalam satu aplikasi saja.

Menabung bukan cuma soal menyimpan uang, tapi juga menanamkan kebiasaan yang membawa dampak besar untuk keuanganmu di masa depan. Yuk, mulai lebih cerdik atur budget dan menabung dari sekarang dan nikmati kemudahannya bareng digibank by DBS! Klik di sini untuk informasi lebih lengkap. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marwan Fitranansya
EditorMarwan Fitranansya
Follow Us