Media sosial kerap kali menggalakkan kebahagiaan yang ideal. Disadari atau tidak, kita lantas ingin mengikuti gaya hidup yang dianggap sempurna dan lebih baik dari kita. Padahal, bisa jadi hal yang tampak populer dan bahagia di media sosial nyatanya hanya pengelabuan belaka. Dari fenomena itulah, tidak sedikit manusia terjebak dalam ekspektasi yang tidak realistis.
Kita mengira bahwa kebahagiaan berarti punya tampilan fisik yang cantik, karier yang cemerlang, pasangan yang sempurna, dan kehidupan yang memuaskan. Supaya kamu tidak terus menerus terjebak dalam kebahagiaan semu yang didikte oleh banyak orang, pahami lima alasan mengapa kebahagiaan tidak selalu harus sesuai ekspektasi.