5 Alasan Kenapa Kamu Sering Terbawa Arus Opini Publik

Di era informasi yang serba cepat seperti sekarang, opini publik menyebar dengan sangat mudah. Cukup dengan membuka media sosial, membaca komentar, atau mengikuti berita viral, kamu bisa langsung tergiring untuk membentuk pendapat, bahkan tanpa menyadari apakah informasi itu benar, relevan, atau sesuai dengan nilai pribadi kamu sendiri.
Fenomena terbawa arus opini publik ini tidak selalu buruk. Kadang, hal itu menunjukkan bahwa kamu adalah makhluk sosial yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Tapi jika dibiarkan terus-menerus tanpa kontrol, hal ini bisa merusak cara kamu berpikir, menghilangkan independensimu, bahkan membuat kamu ikut menyebarkan informasi atau emosi yang salah.
Kenapa sih kamu bisa mudah banget terbawa arus? Jawabannya nggak sesederhana "ikut-ikutan aja." Ada banyak faktor psikologis, sosial, dan budaya yang bikin kamu lebih rentan. Nah, berikut ini lima alasan utama kenapa kamu sering banget terbawa arus opini publik.
1. Takut dibilang beda atau salah
Salah satu alasan utama kamu terbawa arus opini publik adalah rasa takut dianggap berbeda atau salah. Dalam kelompok sosial, ada kecenderungan alami yang disebut conformity bias, yaitu dorongan untuk mengikuti mayoritas demi diterima. Ketika banyak orang punya satu pandangan, kamu jadi takut untuk mengemukakan opini berbeda karena khawatir akan dikritik, dicemooh, atau bahkan dikucilkan.
Rasa takut ini seringkali tidak disadari. Kamu merasa lebih nyaman saat suara kamu sejalan dengan mayoritas, bahkan jika di dalam hati ada keraguan. Akhirnya, kamu memilih diam atau ikut-ikutan saja demi menghindari konflik sosial. Padahal, keberanian untuk berpikir berbeda bisa jadi awal dari perubahan yang positif.