Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang merasa cukup dengan dirinya (pexels.com/Ibraim Leonardo)

Menjalin hubungan romantis sejatinya tidak hanya persoalan cinta dan bahagia. Melainkan juga perkara menerima kekurangan satu sama lain, kesediaan menghadapi tantangan bersama, serta penerimaan terhadap ketidaknyamanan. Sehingga keliru apabila kita berpikir bahwa memiliki pasangan adalah bentuk kebahagiaan dalam hidup.

Maka, sudah saatnya kita membenahi konsep berpikir yang keliru tersebut dengan cara mengenal diri sendiri lebih dalam. Hal itu justru sebaiknya menjadi prioritas daripada mengenal pasangan. Pasalnya, fondasi dalam membangun hubungan asmara yang harmonis terletak pada aspek internal dari masing-masing individu yang menjalaninya. Berikut beberapa alasan yang perlu kita ketahui di balik hal tersebut.

1. Supaya kita mengenal tujuan dalam hubungan yang sebenarnya

ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pemahaman terhadap diri sendiri sejatinya diperlukan untuk menghadapi setiap pilihan dalam hidup. Termasuk pilihan mengenai jalinan asmara yang bisa dikatakan sebagai titik krusial bagi kehidupan orang di usia dewasa.

Sebelum kita menjalin hubungan romantis, maka penting bagi kita berkenalan dengan diri sendiri. Hal tersebut diperlukan supaya kita bisa memahami dengan tepat kebutuhan-kebutuhan dalam menjalin sebuah hubungan.

Kebutuhan tersebut juga berkaitan dengan tujuan dalam hubungan yang hendak kita capai. Sebab setiap orang pasti memiliki visi dan pemaknaan yang beragam mengenai hubungan. Dengan mengetahui tujuan yang kita butuhkan maka dapat membantu kita dalam menemukan pasangan yang tepat.

2. Supaya kita tidak bergantung kebahagiaan kepada pasangan

ilustrasi seseorang merasa bahagia (pexels.com/Matheus Bertelli)

Banyak orang yang masih keliru dalam memaknai kebahagiaan masing-masing. Salah satunya rasa bahagia yang digantungkan kepada pasangan. Persepsi demikian tentu harus segera diperbaiki supaya tidak merugikan diri sendiri di masa depan.

Sebab tindakan berharap kepada manusia adalah seni menyiksa diri sendiri. Sekalipun itu pasangan, kita tidak boleh bergantung kebahagiaan kepadanya lantaran hal itu membuat kita tidak bisa menikmati hidup.

Maka lebih baik kenali diri sendiri terlebih dahulu beserta tujuan hidupnya, hal itu membuat kita merasa bermakna. Setelahnya, kita baru boleh mempertimbangkan pilihan untuk menjalin hubungan romantis.

3. Supaya kita memiliki kedewasaan mental

ilustrasi perempuan dewasa (pexels.com/Thegiansepillo)

Pentingnya mengenal diri sendiri sejatinya mendatangkan banyak kebaikan. Dengan memahami diri sendiri kita bisa mengontrol segala tingkah laku dengan lebih bijak. Hal itu mendorong kita untuk memiliki kedewasaan secara mental.

Berbekal hal tersebut, membuat kita lebih mudah dalam menjalin hubungan romantis. Sikap yang dewasa dapat mempengaruhi kualitas diri kita dalam menyelesaikan setiap masalah. Jika hal tersebut diterapkan, maka hubungan yang dijalani akan membawa masing-masing tumbuh bersama.

4. Supaya kita memahami cara mengambil keputusan yang tepat

ilustrasi sosok yang bijak (pexels.com/Rahib Hamidov)

Mengenal diri sendiri menjadi bekal penting dalam mengarungi kehidupan. Sebelum menjalin hubungan romantis, hendaknya kita telah tuntas dengan diri sendiri. Hal tersebut dapat membantu kita dalam memahami cara pengambilan keputusan yang tepat.

Kemampuan demikian tentu dibutuhkan dalam jalinan asmara lantaran kita akan selalu dihadapkan dengan keputusan-keputusan krusial di dalamnya. Keputusan yang didasarkan pemahaman diri cenderung dapat dilalui tanpa hambatan yang berarti. Hal demikian tentu bisa membawa suatu hubungan untuk mencapai kualitas terbaiknya.

5. Supaya kita mampu memaknai dengan tepat arti cinta kepada pasangan

ilustrasi seseorang merasa cukup dengan dirinya (pexels.com/Ibraim Leonardo)

Sebelum memutuskan mencintai orang lain, pastikan bahwa kita telah mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Hal demikian bukan artinya kita bersikap egois, melainkan berusaha mengupayakan yang terbaik untuk hubungan tersebut. Pasalnya setiap orang baru mampu mengenal cinta yang sebenarnya ketika telah menghargai dirinya sendiri. Maka cinta itu tidak lagi menjadi obsesi atau nafsu belaka, melainkan ketulusan untuk orang yang terkasih.

Proses menjalin hubugan romantis sejatinya bukan hanya mengandalkan cinta. Di dalamnya ada beragam aspek yang perlu diperhatikan dan tak boleh dilewatkan demi kelangsungan hubungan yang dijalani. Aspek itu antara lain menyangkut komitmen, tanggung jawab, kesediaan untuk berkompromi, dan masih banyak lagi.

Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kemampuan dalam memahami diri sendiri secara tuntas. Orang yang sudah selesai dengan dirinya cenderung mampu memaknai hubungan romantis dengan pemahaman yang lebih luas dan sikap yang bijak. Hal tersebut tentu akan mendatangkan beragam manfaat untuk hubungan jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team