Bagian paling menyenangkan dari curhat pada sahabat ialah perasaanmu akan divalidasi olehnya. Kamu bersedih oleh sesuatu, dia memahami kesedihanmu dan menenangkan. Dirimu kesal pada seseorang, ia pun ikut marah terhadapnya bahkan melebihi emosi negatifmu.
Reaksi-reaksi seperti di atas tak ubahnya pembenaran serta dukungan atas perasaanmu. Kamu menjadi merasa benar-benar dimengerti olehnya. Namun, bagaimana jika ada sahabat yang malah sering menolak perasaanmu? Dia seperti tidak bisa memaklumi emosimu.
Ia kerap mendorongmu agar mengubah perasaan tersebut menjadi kebalikannya. Apakah ini tanda bahwa dia merupakan sahabat yang buruk? Jangan salah, sahabat berkarakter ini juga dibutuhkan dalam hidupmu. Meski awalnya kamu merasa tidak nyaman mendengar tanggapannya, akibat jangka panjangnya positif. Biar dirimu gak salah paham, ini lima sebab sahabat gak selalu memvalidasi perasaanmu.