7 Cara Validasi Perasaan Pasangan agar Hubungan Tetap Terjaga Baik

Menjaga hubungan tetap harmonis bukanlah tugas yang mudah. Langkah kecil seperti memvalidasi perasaan pasangan dapat memberikan dampak besar. Validasi perasaan adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita peduli, menghargai, dan memahami pasangan kita.
Dengan memvalidasi perasaan, kita juga dapat menghindari kesalahpahaman yang sering memicu konflik. Tindakan ini memperkuat ikatan emosional di antara pasangan. Berikut ini adalah tujuh cara untuk memvalidasi perasaan pasangan agar hubungan tetap terjaga.
1. Dengarkan dengan penuh perhatian

Salah satu langkah pertama untuk memvalidasi perasaan pasangan adalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Saat pasangan berbicara, pastikan untuk memberikan perhatian penuh tanpa gangguan. Matikan televisi, simpan ponsel, dan berikan kontak mata.
Tunjukkan bahwa kamu benar-benar hadir untuk mendengar apa yang ingin disampaikan. Mendengarkan secara aktif berarti tidak hanya mendengar kata-kata, tetapi juga memahami emosi yang tersembunyi di baliknya. Validasi seperti ini membantu pasangan merasa bahwa perasaan mereka dihargai.
2. Jangan menghakimi

Ketika pasangan menyampaikan perasaannya, hindari menghakimi atau memberikan kritik. Yang dibutuhkan terkadang hanyalah telinga yang mau mendengar, bukan solusi atau opini. Cobalah untuk menahan diri dari berkata, "Kamu terlalu sensitif," atau "Itu bukan masalah besar."
Sebaliknya, katakan sesuatu seperti, "Aku mengerti kenapa kamu merasa seperti itu." Menghindari sikap menghakimi berarti menghormati pengalaman emosional pasangan sebagai sesuatu yang valid. Hal ini membantu pasangan merasa lebih aman untuk berbagi perasaan mereka di masa depan.
3. Gunakan bahasa tubuh yang mendukung

Selain kata-kata, bahasa tubuh juga memainkan peran penting dalam memvalidasi perasaan pasangan. Pastikan postur tubuhmu terbuka, seperti tidak menyilangkan tangan atau memalingkan wajah. Anggukan kepala atau senyuman kecil juga bisa menjadi tanda bahwa kamu mendengarkan dan peduli.
Bahasa tubuh yang selaras dengan empati memberikan pesan nonverbal bahwa kamu hadir secara emosional. Kadang-kadang, tindakan sederhana seperti memegang tangan pasangan atau memberi pelukan hangat bisa lebih bermakna daripada kata-kata. Hal ini menciptakan ruang yang aman bagi pasangan untuk mengekspresikan perasaan mereka.
4. Ulangi atau parafrase apa yang mereka katakan

Cara lain untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan adalah dengan mengulangi atau parafrase apa yang pasangan katakan. Misalnya, jika pasangan berkata, "Aku merasa lelah karena pekerjaan yang menumpuk," kamu bisa merespons, "Jadi kamu merasa kelelahan akhir-akhir ini?"
Teknik ini menunjukkan perhatian dan membantu memastikan bahwa kamu memahami pesan pasangan dengan benar. Ini juga memberikan kesempatan untuk mengklarifikasi jika ada kesalahpahaman. Dengan parafrase, komunikasi menjadi lebih jelas dan efektif.
5. Jangan meremehkan perasaan pasangan

Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam merespons situasi, dan tidak ada yang salah dengan itu. Hindari meremehkan perasaan pasangan, seperti dengan mengatakan, "Ah, itu sepele," atau "Jangan terlalu dipikirkan." Sebaliknya, akui perasaan mereka dengan mengatakan sesuatu seperti, "Aku bisa melihat kenapa kamu merasa seperti itu."
Mengakui perasaan pasangan menunjukkan bahwa kamu menghargai sudut pandang mereka. Dengan menghormati emosi pasangan, kamu membantu menciptakan lingkungan yang penuh kasih dan pengertian. Hindari komentar yang dapat membuat pasangan merasa tidak penting.
6. Berikan dukungan yang dibutuhkan

Validasi perasaan tidak hanya tentang mendengarkan, tetapi juga tentang memberikan dukungan yang sesuai. Tanyakan kepada pasangan, "Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu?" atau "Apa yang kamu butuhkan dariku saat ini?"
Dukungan bisa berupa tindakan kecil seperti membuatkan secangkir teh, atau mendengarkan keluhan mereka tanpa interupsi. Kadang-kadang, dukungan yang dibutuhkan tidak selalu berupa tindakan besar. Bisa jadi hanya dengan menemani mereka atau memberikan kata-kata penyemangat.
7. Jangan takut untuk meminta maaf jika perlu

Ada kalanya, perasaan pasangan terluka karena tindakan atau kata-kata kita sendiri. Dalam situasi seperti ini, jangan ragu untuk meminta maaf dengan tulus. Mengakui kesalahan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa kamu menghargai perasaan pasangan.
Permintaan maaf yang tulus dapat menyembuhkan luka emosional yang mungkin terjadi. Kata-kata seperti, "Aku minta maaf karena sudah membuat kamu merasa seperti itu," dapat membuat pasangan merasa dihargai. Permintaan maaf ini juga membantu memperbaiki hubungan.
Memvalidasi perasaan pasangan adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga hubungan tetap harmonis dan sehat. Dengan mempraktikkan cara-cara di atas, kamu dan pasangan dapat menciptakan ikatan yang lebih erat dan saling mendukung. Hubungan yang sehat adalah hasil dari komunikasi yang baik dan saling pengertian.