Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Hidup di Masa Lalu, Kenangan Membekas?

ilustrasi seseorang bersedih (pexels.com/Muhammad Husaini)

Masa lalu adalah bagian penting dari kehidupan kita, sebab itulah yang membentuk kita hingga bisa seperti sekarang. Tanpa adanya masa lalu, bisa dipastikan hidup kita akan hampa dan mungkin gak ada pelajaran bermakna yang bisa kita ambil. Beberapa orang bahkan mungkin punya kenangan begitu indah atau begitu membekas di masa lalunya.

Akan tetapi, seindah atau sejelek apapun masa lalu kita, terjebak di dalamnya bisa menghambat pertumbuhan dan kebahagiaan di masa sekarang. Sayangnya, beberapa orang masih terjebak dan terus hidup di masa lalu tanpa mau beranjak dari sana. Untuk itulah kita perlu mencari tahu alasan seseorang hidup di masa lalu dan cara mengatasinya. Yuk, simak lima alasannya berikut ini!

1. Kegagalan atau trauma emosional

ilustrasi orang tertekan (pexels.com/Leah Kelley)

Salah satu alasan paling umum mengapa seseorang masih hidup di masa lalu adalah karena mengalami kegagalan atau trauma emosional yang sangat membekas di masa lalu. Rasa sakit atau ketidakpuasan dari pengalaman tersebut bisa membuat kita terjebak dalam kenangan buruk atau kegagalan masa lalu. 

Untuk mengatasi hal ini, kita perlu mencari bantuan profesional seperti terapi psikologis. Itu berguna demi membantu memproses dan menyembuhkan luka-luka emosional tersebut.

2. Rasa bersalah dan penyesalan

ilustrasi menantu dan mertua (pexels.com/Elina Fairytale)

Beberapa orang masih hidup di masa lalu karena merasa terus-menerus bersalah. Mungkin juga karena kita begitu menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Kita masih terobsesi dengan pikiran tentang apa yang bisa atau seharusnya kita lakukan di masa lalu. 

Jika begini, wajib banget untuk memahami bahwa kita gak bisa mengubah apa yang telah terjadi di masa lalu. Mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan, belajar dari sana dan kemudian melanjutkan kehidupan adalah langkah penting untuk melepaskan rasa bersalah dan penyesalan.

3. Kehilangan dan rasa nostalgia

ilustrasi menantu dan mertua (pexels.com/RDNE Stock project)

Kehilangan orang yang dicintai atau kejadian signifikan di masa lalu juga bisa menjadi alasan seseorang hidup di masa lalu. Seseorang mungkin merindukan momen-momen bahagia atau merasa sulit menerima kehilangan tersebut. Ingat, menghormati dan mengingat suatu kenangan itu adalah hal yang baik, tetapi juga penting untuk menerima dan membangun kehidupan yang bermakna di masa sekarang.

Melibatkan diri dalam kegiatan baru dan menjalin hubungan sosial dengan orang-orang baru bisa menciptakan kenangan baru yang menyenangkan. Kita juga bisa menemukan tujuan baru demi membantu mengatasi rasa nostalgia yang berlebihan.

4. Ketakutan terhadap perubahan

ilustrasi orang bermalas-malasan (pexels.com/Samson Katt)

Beberapa orang enggan melangkah maju dan hidup di masa lalu karena merasa takut terhadap perubahan. Kita mungkin sudah merasa terlalu nyaman dengan rutinitas yang ada. Sehingga kita takut untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Inilah kenapa hidup di masa lalu menjadi semacam pilihan satu-satunya yang bisa dilakukan.

Di sisi lain, penting untuk menyadari bahwa perubahan adalah bagian alami dari kehidupan dan memberi diri kita kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Menerima perubahan dengan pikiran terbuka dan membangun ketahanan diri bisa membantu mengatasi ketakutan tersebut.

5. Kurangnya pembelajaran dari pengalaman masa lalu

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Leah Kelley)

Beberapa orang terus hidup di masa lalu karena gak belajar atau berkembang dari pengalaman masa lalu. Kita cenderung mengulangi pola-pola yang sama tanpa mengambil pelajaran dari kesalahan atau kegagalan sebelumnya. Hal ini bisa menghambat perkembangan dan pertumbuhan diri, lho.

Untuk mengatasi hal ini, kita wajib melakukan refleksi terhadap pengalaman masa lalu dan mencari pelajaran yang bisa diperoleh dari sana. Identifikasi pola-pola yang gak sehat atau kebiasaan yang perlu diubah, dan berkomitmen untuk melakukan perubahan yang positif.

Setelah mengetahui alasan seseorang hidup di masa lalu, baiknya kita sadari bahwa masa lalu gak bisa diubah. Terimalah kenyataan bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu gak bisa diubah. Fokuslah pada masa sekarang dan masa depan, dan jangan biarkan masa lalu mengendalikan pikiran dan tindakan kita. Ingatlah bahwa masa lalu adalah pelajaran, bukan tempat tinggal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desy Damayanti
EditorDesy Damayanti
Follow Us