Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu pasti pernah bertemu dengan seseorang yang selalu ingin mencapai kesempurnaan di semua hal yang ia lakukan. Atau mungkin, kamu termasuk salah satunya. Ini dikenal juga dengan perfeksionisme, yang ditandai dengan penetapan standar tinggi dan terkadang gak realistis demi memperoleh hasil terbaik.

Bak dua sisi mata pisau, sifat ini bantu kamu menggapai potensi maksimal di satu sisi. Tapi di sisi lain, ini juga bisa menjadi beban yang memicu kelelahan mental tanpa disadari. Namun, sifat perfeksionis tidak muncul begitu saja. Di dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa seseorang bisa menjadi perfeksionis. Kira-kira, kamu bisa relate gak?

1. Merasa takut gagal

ilustrasi orang merasa cemas (pexels.com/Mart Production)

Seseorang dengan sifat perfeksionis sering kali merasa takut akan kegagalan. Ia punya standar yang sangat tinggi untuk dirinya sendiri dan ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, itu bisa menjadi momen yang sangat mengecewakan.

Ketakutan ini mendorongnya untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan mencapai hasil terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Meski takut gagal bisa memotivasi untuk mencapai prestasi, terkadang itu juga bisa membuat ia terlalu keras pada diri sendiri.

2. Ingin mendapat pengakuan dari orang lain

Editorial Team

Tonton lebih seru di