5 Cara Melatih Diri agar Memiliki Mental Sekuat Baja, Catat!

Ada pepatah yang mengatakan bahwa menyesali masa lalu sama halnya tengah menjaga sebuah kuburan. Tentu kamu gak mau 'kan menghabiskan sisa waktumu hanya untuk melakukan hal tersebut? Masa lalu adalah hal yang sudah selayaknya kamu tinggalkan di tempatnya. Meninggalkan di sini bukan berarti kamu harus melupakan seluruhnya, melainkan cukup dijadikan kenangan dan diambil pelajaran baiknya untuk di masa depan.

Jika kamu ingin mentalmu sekuat baja, kamu harus lebih dulu belajar untuk benar-benar hidup di masa sekarang. Bernostalgia sesekali boleh-boleh saja, asal gak sampai membuatmu memanggil ulang kesedihan hingga menakuti masa depan. Setiap hal di muka bumi, baik itu kebahagiaan maupun kesedihan, pasti membawa pesan dan pelajaran masing-masing. Jadi, alangkah baiknya mulai hari ini kamu fokus melakukan hal-hal bermanfaat dan kebaikan untuk hidupmu dibanding menyesali hal-hal yang gak bisa diubah di masa lalu.

Kamu akan memiliki mental sekuat baja jika mampu beradaptasi dengan perubahan. Mengapa? Karena sejatinya hidup adalah perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Sebagai manusia kita harus siap akan semua hal tersebut agar gak terseleksi oleh alam.

Baiknya kemampuanmu dalam beradaptasi akan membuatmu lebih mudah dalam menghadapi pasang surut hidup. Beda cerita jika kamu terkesan kaku dan gak fleksibel dalam menyikapi perubahan. Ketidakmampuan yang gak segera kamu benahi tersebut yang bisa menjadi sumber dirimu mudah putus asa dan kehilangan semangat jika sewaktu-waktu terjadi perubahan yang gak sesuai prediksi.

Hasil yang baik dan memuaskan itu hanyalah bonus, yang sebenarnya harus kamu lakukan adalah menikmati setiap proses apa pun hasilnya nanti. Proses itulah yang biasanya mampu membuat mentalmu jauh lebih kuat. Semakin sulit perjalanan yang harus kamu hadapi, biasanya akan membuat mentalmu tertempa jauh lebih baik daripada orang-orang kebanyakan.

Coba kamu perhatikan bagaimana perbedaan kondisi emosional temanmu saat menghadapi kegagalan, tentu berbeda-beda bukan? Gak bisa dimungkiri biasanya teman yang sering gagal akan menghadapi kegagalannya tersebut dengan lebih santai dibanding mereka yang terbiasa berhasil dalam hidupnya. Oleh karena itu, mulai sekarang belajarlah untuk fokus kepada proses, hal-hal yang bisa kamu kontrol, usahakan dan pelajari dengan baik bukan hanya fokus untuk meraih keberhasilannya saja.

Bagaimana bisa mentalmu kuat jika selama ini kegemaranmu adalah menghindari masalah? Proses pendewasaan itu memang harus melewati jalan yang gak mudah. Kamu gak bisa selalu memilih jalan yang instan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.

Kamu harus meyakini bahwa setiap proses yang melelahkan pasti menyimpan pelangi yang indah setelahnya. Larut dalam tekanan dan kesulitan tanpa melakukan upaya apa-apa gak akan membuat masalah menjadi lekas selesai. Alih-alih selesai, saat kamu memilih mundur atau justru diam di tempat, masalah itu akan memelukmu jauh lebih erat dan membuat mentalmu lemah.

Jika kamu ingin mentalmu kuat, kamu harus lebih dulu membenahi caramu mengelola emosi. Emosi yang terkelola dengan baik membuatmu gak gampang terpuruk ataupun larut dalam tekanan. Kamu mampu lepas dari emosi yang berusaha menguasaimu dan bisa menghadapi segalanya dengan pikiran yang jernih.

Beda hal jika kamu membiarkan emosi menguasai dirimu. Jika hal itu yang terjadi, biasanya kamu akan memilih cara-cara yang mungkin bisa membahayakan diri, bahkan orang lain. Nah, jika kamu ingin mentalmu jauh lebih kuat, ada baiknya kamu belajar lagi cara mengelola emosi, cara menyelesaikan masalah dengan bijak, dan tentunya cara untuk menerima permasalahan itu sendiri.

Membangun mental sekuat baja memang gak semudah kelihatannya. Perlu proses, perjalanan, bahkan pengorbanan yang gak sedikit. Apa pun itu, kita sebagai manusia yang hidup dengan penuh ketidakpastian memang harus selalu belajar menempa mental kita agar selalu kuat dalam berbagai keadaan. Yuk, sama-sama berbenah!