Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang sedih (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Meskipun kamu memiliki hobi menulis, pernahkah kamu merasa malu memperkenalkan dirimu sebagai seorang penulis? Pernahkah kamu merasa bahwa “penulis” adalah sebuah titel yang tidak pantas kamu gunakan karena kamu berpikir bahwa kamu tidak memiliki keahlian yang seharusnya seorang penulis miliki? Apakah kamu pernah diserang rasa tidak percaya diri terhadap tulisanmu dan membanding-bandingkan karyamu dengan penulis-penulis lain? Jika kamu pernah merasakan hal-hal itu, bisa jadi kamu telah merasakan imposter syndrome.

Sesuai namanya, penulis dengan sindrom ini akan berpikir bahwa dirinya hanyalah seorang imposter atau penyamar. Walaupun sudah memiliki pengalaman menulis bertahun-tahun, ia tetap tidak merasa pantas untuk menyandang titel “penulis.” Imposter syndrome bisa menghambat kepercayaan diri dan proses menulis. Karenanya, yuk, ketahui cara-cara mengatasi sindrom ini!

1.Baca ulang tulisan-tulisan lama

ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)

Apakah kamu sering merasa enggan membaca tulisan lama karena takut merasa malu atau merasa ‘cringe’? Sebenarnya, perasaan itu sangatlah wajar. Banyak penulis yang juga kerap kali merasa malu terhadap tulisan-tulisan lama mereka.

Namun, membaca tulisan lama bisa menjadi salah satu kunci untuk mengatasi imposter syndrome. Kamu jadi bisa melihat seberapa besar kemajuan yang sudah kamu buat dalam proses menulis. Jadi, jangan ragu untuk kembali membaca ulang tulisan-tulisan yang sudah kamu buat setahun, dua tahun, atau bahkan sepuluh tahun yang lalu.

2.Catat pencapaian dan pujian

Editorial Team

Tonton lebih seru di