Ilustrasi dampak meromantisasi kemiskinan(Unpalsh.com/Katya Ross)
Kebahagiaan yang dikaitkan dengan kemiskinan seringkali membuat kita salah dalam menilai apa yang sebenarnya membuat hidup bermakna. Memang benar bahwa uang bukan segalanya, tapi hidup dalam kemiskinan juga bukanlah sumber kebahagiaan.
Ketika kita terlalu memuja kehidupan sederhana tanpa memandang pentingnya kestabilan ekonomi, kita kehilangan kesempatan untuk melihat bahwa kebahagiaan bisa dicapai melalui keseimbangan antara materi dan spiritual.
Kebahagiaan yang sejati bisa dicapai melalui pencapaian, kontribusi kepada orang lain, dan kestabilan hidup yang memungkinkan kita untuk memenuhi kebutuhan dasar tanpa stres yang berlebihan. Dengan meromantisasi kemiskinan, kita bisa terjebak dalam persepsi keliru bahwa keterbatasan ekonomi adalah sumber kebahagiaan, yang pada akhirnya justru mempersempit pandangan kita tentang kebahagiaan itu sendiri.
Kemiskinan bukanlah sesuatu yang perlu dirayakan atau dianggap romantis. Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera, dan meromantisasi kemiskinan hanya akan menghalangi kita untuk berjuang keluar dari kondisi tersebut.
Mulailah melihat kemiskinan sebagai tantangan yang bisa diatasi dengan usaha, pendidikan, dan perubahan sosial. Dengan begitu, kita bisa membangun kehidupan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi mendatang.