5 Etika Gak Tertulis di Tempat Makan, Demi Kenyamanan Semua

- Mengobrol dengan volume suara yang wajar agar tidak mengganggu pengunjung lain
- Pilih meja sesuai jumlah orang di rombongan untuk menjaga ketersediaan tempat duduk
- Jangan terlalu lama memilih menu agar tidak menghambat pelayanan dan mengganggu ritme kerja di restoran
Ada banyak alasan orang senang pergi ke tempat makan: menikmati makanan baru, mencari atmosfer berbeda, atau sekadar berkumpul dengan orang terdekat. Baik di restoran mewah maupun rumah makan sederhana, setiap tempat makan memiliki aturan tak tertulis yang perlu diikuti untuk menjaga kenyamanan bersama. Meskipun tidak selalu dijelaskan secara eksplisit, sikap saling menghargai terhadap lingkungan dan orang di sekitar sangat penting untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.
Menghormati etika-etikanya dapat membuat pengalaman makan lebih menyenangkan untuk semua orang. Berikut adalah beberapa etika tidak tertulis yang perlu diperhatikan saat berada di tempat makan. Dengan demikian, setiap orang dapat menikmati waktu mereka di tempat makan dengan lebih nyaman dan harmonis.
1. Tidak berbicara terlalu keras

Mengobrol selama makan memang wajar. Namun, pastikan kamu menjaga volume suaramu agar tidak terlalu keras. Mengobrol terlalu keras bisa mengganggu pengunjung lain. Begitu pula dengan suara dari peralatan makan, seperti garpu dan pisau yang dibenturkan terlalu keras ke piring. Suara-suara ini bisa mengganggu pengunjung lain yang ingin menikmati suasana makan dengan tenang.
2. Pilih meja sesuai jumlah orang

Saat memasuki tempat makan, usahakan untuk memilih meja yang sesuai dengan jumlah orang di rombongan kamu. Misalnya, jika kamu hanya datang berdua, jangan memilih meja besar yang diperuntukkan bagi 4 atau 6 orang karena ini bisa mengurangi ketersediaan meja untuk kelompok yang lebih besar. Menggunakan meja sesuai kebutuhan tidak hanya lebih efisien, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap pengunjung lain yang mungkin sedang menunggu tempat duduk.
3. Jangan buat pramusaji menunggu terlalu lama

Beberapa saat setelah kamu duduk, biasanya pramusaji akan menghampiri mejamu untuk mencatat pesanan. Jangan sampai kamu terlalu lama memilih menu karena ini bisa membuat pramusaji menunggu terlalu lama. Terlalu lama memilih menu bisa menghambat pelayanan kepada pengunjung lain dan juga bisa mengganggu ritme kerja di restoran. Bila perlu, pastikan kamu dan rombongan sudah menentukan menu apa yang akan dipilih, setelah siap baru panggil pramusaji untuk mencatat pesananmu.
4. Segera beranjak setelah selesai makan

Apabila tempat makan sedang penuh, ada baiknya untuk menunggu giliran dengan sabar. Mengeluh atau marah-marah pada pelayan bukanlah hal yang sopan. Hal ini hanya akan membuat suasana menjadi makin tidak nyaman bagi pengunjung lain dan juga pelayan. Juga, setelah selesai makan, pastikan kamu tidak berlama-lama duduk dan mengobrol di sana. Segeralah beranjak dari meja makan, terutama jika masih banyak orang yang menunggu.
5. Menjaga kebersihan

Di restoran yang menerapkan sistem self-service, pengunjung bertanggung jawab membuang sendiri sampah bekas makanan dan mengembalikan baki. Jadi, pastikan kamu menjaga kebersihan karena ini merupakan aspek penting dari etika makan. Jangan lupa juga kumpulkan tisu, sedotan, dan gelas plastik untuk kemudian dibuang. Untuk restoran yang tidak menerapkan sistem self-service, tumpuk piring dan gelas di tengah meja untuk memudahkan pelayan membereskannya.
Meski tidak tertulis, menjaga etika di tempat makan adalah bagian dari sikap saling menghargai antar individu. Dengan memperhatikan hal-hal sederhana ini, pengalaman makan di luar bisa menjadi lebih nyaman dan menyenangkan bagi semua orang. Etika ini adalah wujud dari kepedulian sosial yang seharusnya dimiliki setiap orang dalam situasi apapun.