5 Fakta "Crab Mentality" yang Sering Terjadi di Kelompok Masyarakat

Istilah crab mentality atau mentalitas kepiting mungkin terdengar asing di telinga sebagian besar orang. Padahal karakter yang satu ini dianggap kerap ditemukan di kehidupan masyarakat.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan crab mentality? Dirangkum dari berbagai sumber dan jurnal penelitian, berikut faktanya.
1. Apa itu crab mentality?
Dilansir dari situs Psychology Today, crab mentality atau yang disebut juga "sindrom kepiting dalam ember" merupakan istilah yang digambarkan dengan perilaku sekumpulan kepiting di dalam ember di mana jika ada satu kepiting yang berusaha naik dan ingin keluar, kepiting lain yang masih berada di dalam akan menarik kepiting tadi agar tidak keluar dari ember tersebut.
Perilaku alamiah kepiting yang "menahan" kepiting lain lalu dipadankan dengan istilah crab mentality. Dalam sebuah artikel di Develop Good Habits, crab mentality menjelaskan tentang perilaku seseorang yang ingin mematahkan semangat orang lain dalam menggapai kesuksesan. Lebih lanjut dipaparkan bahwa, seseorang dengan mentalitas kepiting akan mencoba menghalangi orang lain yang hidupnya sedang menuju keberhasilan. Ketika orang-orang dengan mentalitas kepiting melihat orang lain di sekitar mereka maju daripada dirinya sendiri, mereka secara tidak sadar atau bahkan secara sadar, akan menjangkau dengan tujuan untuk menghentikan mereka.
Dari sinilah muncul anggapan bagi orang berkarakter crab mentality, yaitu "jika aku tidak bisa, maka kamu juga tidak". Ungkapan ini kerap digunakan oleh masyarakat Filipina secara khusus dan merujuk pada seseorang yang lebih memilih merendahkan orang lain daripada membiarkan mereka mengejar impian mereka, begitu tertulis dalam sebuah jurnal penelitian The Crab - Bucket Effect and Its Impact on Job Stress.