5 Fakta Tenun Corak Insang Kota Pontianak, Terinspirasi dari Ikan

Kalau kamu suka dengan kerajinan tangan yang unik dan punya cerita mendalam, tenun corak insang dari Kota Pontianak ini bakal bikin kamu terpesona. Ya, tenun insang bukan cuma sekadar kain, tapi juga merupakan karya seni yang penuh makna dari Kalimantan Barat. Motifnya yang khas terinspirasi dari bentuk insang ikan, menggambarkan kedekatan masyarakat setempat dengan alam sekitar.
Tenun corak insang adalah kain tradisional yang khas dengan sejarah dan makna budaya yang kaya. Berikut adalah beberapa fakta penting mengenai tenun corak insang Kota Pontianak.
1. Sejarah dan asal usul
Kain tenun corak insang mulai dikenal sejak masa Kesultanan Kadriah, tepatnya di bawah pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie pada tahun 1771. Awalnya, kain ini hanya dipakai oleh kaum bangsawan di Istana Kadriah sebagai simbol status sosial. Jadi, kalau kamu bayangkan kain ini dulu cuma bisa dipakai oleh kalangan tertentu, itu karena status sosial yang tinggi.
Perkembangan tenun ini mulai menarik perhatian publik pada tahun 1930-an. Seorang pedagang Arab memperkenalkan kain ini ke luar lingkup istana dan langsung mendapatkan perhatian dari Sultan Pontianak. Bahkan, istri Sultan sempat mengenakan tenun corak insang saat menghadiri undangan dari Ratu Belanda. Nah, momen ini benar-benar membuat tenun ini semakin populer dan dikenal luas.