Kalimat terakhir ini salah satu kalimat paling sotoy yang mungkin kita pernah ucapkan. Kita sering beranggapan bahwa mereka yang punya segalanya tidak punya alasan untuk menderita depresi. Mungkin kita mengucapkannya dengan alasan untuk menyadarkan mereka bahwa mereka punya banyak alasan untuk tetap bahagia.
Tapi kenyataannya bagi mereka kalimat tersebut seolah diucapkan untuk menyadarkan bahwa mereka tak punya rasa terima kasih atas apa yang dimiliknya. Padahal siapa pun bisa saja terkena depresi, tidak peduli seberapa populer, kaya dan sukses seseorang, hal ini diungkap melalui penelitian di tahun 1998 oleh Ingram dkk.
Jika kamu punya seseorang di sekitarmu yang sedang menderita depresi dan kamu ingin menjadi seseorang yang berguna baginya. Bantu ia untuk percaya bahwa masih ada harapan dan semua pasti akan baik-baik saja.
Kemudian kamu bisa menunjukkan pada mereka bahwa kamu ada untuk mereka dan mereka tidak sendirian. Mungkin kamu tidak tahu banyak tentang apa yang mereka hadapi. Tapi berada di sisi mereka dalam saat sulit akan lebih membantu.